Senin, 13 Mei 2013

LAPORAN JARINGAN


I.       JUDUL
Mempelajari Jaringan Hewan pada Hewan dan Tumbuhan

II.    TUJUAN
1.      Mahasiswa dapat menjelaskan jaringan penyusun pada hewan
2.     Mahasiswa dapat menjelaskan jaringan penyusun pada tumbuhan

III. DASAR TEORI
Jaringan adalah sekumpulan sel yang berhubungan erat satu sama lain dam mempunyai struktur dan fungsi yang sama.berbagai jaringan tersusun dan terorganisasi dalam bentuk organ. (Supriyanto, 1992: 17)
A.       Jaringan Tumbuhan
Pada tumbuhan yang mempunyai pembulu (tracheopyta) ada berbagai organ yaitu:
1.    Akar : Untuk melekat di tanah dan untuk mengambil zat-zat nutrisi berupa air dan garam-garam terlarut.
2.    Batang: untuk memperkuat tubuh dan mengangkut air yang mengandung garam-garam terlarut ke atas.
3.    Daun: untuk melakukan fotosintesis dan mengatur penguapan dan pertukaran gas.
4.    Bunga: Alat pembiakan yang berupa bunga, kerucut atas sporofil. (Supriyanto, 1992: 17)
Jaringan tumbuhan terdiri atas meristem, epidermis, korteks (parenkim, kolenkim, dan sklerenkim), pembuluh (xilem dan floem), empulur, serta jari- jari empulur.
  1. Jaringan Meristem.
Jaringan meristem disusun oleh sel- sel yang selalu aktif membelah. Jaringan ini terdapat pada titik tumbuh di pucuk batang, kambium tumbuhan dikotil, dan ujung akar.
  1. Jaringan Epidermis
Epidermis adalah jaringan terluar tumbuhan yang menutupi permukaan akar batang maupun daun. Jaringan tersebut terdiri atas sel- sel pipih selapis yang tersusun rapat sehingga tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi umum jaringan epidermis adalah untuk melindungi lapisan sel di bawahnya.
  1. Jaringan Korteks
Korteks merupakan jaringan kompleks yang berasal dari perkembangan meristem dasar. Di dalam korteks terdapat beberapa jenis jaringan sebagai berikut:
1.)    Jaringan parenkim
Parenkim merupakan bagian dari sistem jaringan dasar primer.
2.)    Jaringan kolenkim
Kolenkim adalah jaringan hasil diferensiasi jaringan parenkim yang berfungsi untuk menyokong dan memprkuat organ tumbuhan.
3.)    Jaringan sklerenkim
Jaringan sklerenkim berfungsi sebagai penyokong organ.
  1. Jaringan Pembuluh atau Pengangkut
Jaringan pembuluh terdiri atas xilem dan floem.
1.)    Xilem
Xilem adalah jaringan pembuluh yang berfungsi untuk mengangkut air dan garam- garam mineral dari tanah (akar) ke daun.
2.)    Floem (pembuluh tapis)
Floem adalah jaringan pembuluh yang berfungsi untuk mengangkut zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Floem terdapat pada kulit kayu dan tersusun oleh sel- sel hidup. Sel- sel tersebut akan kehilangan nukleus setelah mencapai dewasa.
3.)    Kambium pembuluh
Diantara xilem dan floem primer terdapat jaringan meristem. Pada kebanyakan batanng pohon, daerah meristem tersebut berkembang menjadi kambium pembuluh.
  1. Jaringan Empulur dan Jari- Jari Empulur
Jaringan empulur mengandung sel- sel parenkim yang berukuran besar dan jarang. Fungsi utamanya adalah menyimpan cadangan makanan. Pada batang tertentu, ikatan pembuluh primernya di pisahkan oleh garis- garis parenkim yang membentang dari empulur hingga korteks. Garis- garis parenkim tersebut dinamakan jari- jari empulur. Bagian tumbuhan yang di dalamnya terdapat jaringan pembuluh primer, empulur, dan jari- jari empulur (Priadi, 2009; 44-52).
B.     Jaringan Hewan
Jaringan merupakan sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Suatu organ tersusun dari sekelompo jaringan. Kebanyakan organ merupakan kelompok yang rumit, karena terdiri atas jaringan yang berbeda. Jaringan di dalam tubuh hewan mempunyai sifat yang khusus dalam melakukan fungsinya, seperti absorbsi dan sekresi (jaringan epitel), penunjang dan pengisi tubuh (jaringan ikat), gerakan (jaringan otot), kepekaan dan pengendali (jaringan saraf), bersifat cair (darah) dan lainnya. (Waluyo,2006:34)
Perubahan sel menjadi jaringan terjadi melalui proses spesialisasi. Jaringan penyusun hewan ada empat macam, yaitu :
a.       Jaringan epithelium
Merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh
b.      Jaringan ikat
Merupakan jaringan yang mengikat dan menyokong bagian-bagian tubuh
c.       Jaringan otot
Merupakan jaringan yang menggerakkan bagian-bagian tubuh
d.      Jaringan saraf
Merupakan jaringan yang menanggapi rangsang dan meneruskan yang satu kebagian tubuh lainnya.
Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing jaringan :
1.    Jaringan epithelium
Epithelium berasal dari kata epi yang berarti diatas dan thele berarti punting. Sel-sel epitel ini biasanya melekat pada membrane basal yaitu suatu lapisan yang memisahkan dengan jaringan dibawahnya. Eitel tidak terbatas pada kumpulan sel yang membentuk membrane yang menutupi, tetapi jugadigunakan untuk kelenjar. (Waluyo,2006:35)
Sifat-sifat umum pada jaringan epitel :
a.    Sel-selnya memiliki bentuk yang agak teratur dan tidak banyak mempunyai proses protoplasma yang luas.
b.   Antara sel-selnya terdapat sedikit kerangka structural
c.    Jaringan-jaringan epitel terikat erat pada jaringan onektif  yang terletak dibawahnya oleh selaput tipis yang disebut lamina basal atau membrane dasar.
d.   Jaringan epitel tidak mempunyai persendian dari pembuluh darah dan harus diberi persendian makanan melalui difusi dari  lapisn-lapisan kapiler dibawahnya
e.    Jaringan epitel dapat diamati pada waktu sewaktu mitosis, dan bila mitosis ini terjadi menandakan adanya pembaruan sel

Fungsi umum dari  jaringan epitel  :
a.       Proteksi atau perlindungan
b.      Absorbsi
c.       Lubrikasi
d.      Sekretoris
(Waluyo,2006:37)
Berdasarkan bentuk dan susunannya, jaringan epitel terdiri ats :
a.       Epitel pipih selapis (epitel squamosa biasa)
Terdiri atas selapis sel berbentuk pipih. Dan epitel ini tipis dan bersifat permiabel (dapat tembus) untuk dilalui molekul atau ion terlarut secara difusi. Berfungsi dalam filtrasi, sekresi dan difusi osmosis. Berbentuk sangat dasar dan menyerupai sisik. Epitel pipih selapis ini terdapat pada dinding kapiler tempat terjadinya proses pertukaran nutrient dan zat sisi antara darah dan jaringan tubuh. Epitel pipih selapis tidak tampak pada daerah-daerah yang tak terlindung atau ditempat-tempat dimana penyerapaan dan sekresi merupakan kegiatan utama. Terdapat pada kapsul bowman dari ginjal dan pada alveola paru-paru. (Ramley,1988:37)
Selain itu juga terdapat pada pembuluh darah dan selaput rongg tubuh. Pinggiran lapisan sel-sel ini biasa bergelombang. (Yatim,1990 : 9)

b.      Epitel kubus selapis
Dari pandangan permukaan sel-sel epitel kubis tampak lebih kecil dan lebih teratur daripada sel-sel selapis pipih dan tampak heksagonal kasar dalam bentuk luarnya. Batas-batas selnya seringkali terlihat jelas karena adanya jala terminal. Dalam irisan vertical selnya tampak persegi dengan nucleus bulat di pusat tiap-tiap sel. Bentuk perseginya berubah menjadi trapesium bila sel-selnya berkelompok sekeliling lumen suatu saluran kecil. (Ramley,1988:39)
Epitel kubis dapat ditemukan pada tubula ginjal tertentu dan sebagai penutup diatas ovarium, saluran kemih, saluran kelamin jantan, kelenjar prostat. Berperan dalam sekresi dan absorbsi. (Yatim,1990:10)
Epitel ini juga melapisi pleksus koroid, empat kapilar di dinding ventrikel otak, yang membantu menghasilkan cairan serebropinal. Disamping itu epitel kubus selapis adalah selapis sel-sel yang tinggi dan lebarnya sama. (Waluyo,2006:39)
c.       Epitel kolumner memanjang
Epitel kolumner ini juga disebut sebagai epitel batang selapis yang terdiri atas selapis sel berbentuk memanjang. Epitel ini berfungsi dalam gerakan aktif molekul, seperti absorbs, sekresi dan transport ion. Epitel kolumner ini melapisi saluran pencernaan mulai dari lambung sampai anus.

2.      Jaringan ikat
Secara embriologi, jaringan ikat berasal dari lapisan mesoderm. Yang termasuk sel jaringan ikat adalah fibroblast, makrofag, sel plasma, sel mast dan sel lemak. (Waluyo,2006:43)
Sifat atau cirri-ciri jaringan ikat antara lain :
a.       Letak selnya berjuhan
b.      Secara khusus, jaringan ikat memiliki komponen interseluler (matrik)
c.       Substansi antar selnya banyak
(Waluyo,2006:43)

Fungsi jaringan ikat antara lain :
a.       Melekatkan suatu jaringan ke jaringan yang lain
b.      Menyalutberbagai saluran dan rongga
c.       Mengangkut bahan dari suatu jaringan
d.      Mengisi rongga dan celah
e.       Menghasilkan bahan penangkal
f.       Menunjang alat dan tubuh
g.      Pelindung alat lunak
h.      Cadangan air, elektrolit mineral dan energy (lemak)
(Waluyo,2006:44)

Berdasarkan strukturnya, jaringan ikat dibedakan menjadi :
a.       Jaringan ikat longgar
b.      Jaringan ikat padat
c.       Jaringan lemak
d.      Jaringan rawan
e.       Tulang
f.       Darah
(Campbell et al, 1999)

Berikut merupakan penjelasan secara rinci dari macam-macam jaringan ikat berdasarkan strukturnya :
1.    Jaringan ikat longgar
Jaringan ikat ini ditemukan diseluruh tubuh seperti di bawah kulit, diantara otot, penyokong pembuluh darah dan saraf, disaluran cerna, penyokong sel sekresi kelenjar. Substansi antar sel bersifat semi-olid (mirip agar-agar).(Waluyo,2006:45)
Mengandung banyak fibroblast dan makrofag, sedang serat kalogen dan elastic tersusun longgar dan jarang. Komponen utama adalah bahan dasar. Berfungsi mengisi ruang antara serat-serat dan otot, menunjang jaringan epitel, dan membentuk lapisan luar pembuluh darah dan pembuluh limfa. (Yatim,1990:28)

2.      Jaringan ikat padat
Banyak mengandung serat kalogen yang bersusun ke berbagai arah. Sel-sel lebih sedikit daripada jaringan ikat longgar, dan paling banyak adalah fibroblastnya. (Yatim,1990:29)
Jaringan ini membentuk tendon sebagai tempat perlekatan otot dengan tulang, dan ligament sebagai tempat persendian tulang dengan tulang. Jaringan ini terdapat pada dermis, tunica submucosa saluran pencernaan, rongga dada, lamina propria, mesentri, omentum, dan dalam kelenjar. (Waluyo,2006:45)

3.      Jaringan lemak
Di susun atas sel-sel lemak dan serat retikulosa. Banyak mengandung pembuluh darah. Jaringan ini berfunsi menyimpan energy dalam bentuk lemak dalam sel dan berperan sebagai insulator dan peredam goncangan, menjaga suatu alat agar tetap dalam keduduknnya, member bentuk wajah dan bagian-bagian tubuh, dan sebagai sumber pembangkit panas waktu tubuh kedinginan. (Yatim,1990:31)
Ada dua jenis jaringan lemak, yang putih dan yang cokelat. Jaringan lemak putih merupakan 20-25% dari berat badan seorang dewasa normal. Lemak putih terdapat dibawah kulit, diantara otot. Jaringan lemak cokelat hanya terdapat sedikit pada manusia, antara lain interskapula. Jaringan ini tidak menghasilkan energy, tetapi menghasilkan panas. (Waluyo,2006;47)

4.      Jaringan rawan
Jaringan ini jauh lebih kuat. Selnya tidak seberapa banyak didalam matriks yang mengandung serat kalogen dan elastin , zat interselulernya padat dan keras disebut matriks. Jaringan ini berfungsi memperkuat tubuh.(Waluyo,2006:50)
5.      Tulang
Tulang berupa jaringan yang sangat keras, karena zat antar selnya mengandung kalsium fosfat. Tulang berperan penting dalam proses homeostatis kadar kalsium dalam darah. Sel tulang terdapat pada kanalikuli.(Waluyo,2006:49)

6.      Darah
Zat antar sel berupa cairan yang disebut plasma darah. Plasma darah mengandung zat-zat terlarut, berupa zat-zat anorganik, misalya ion-ion karbonat, natrium, klorida, dan lain-lain dan zat-zat organic, misalnya protein, asam amino, glukosa, hormone, dan lain-lain. Darah berfungsi utama dalam transport substansi dari satu bagian tubuh ke bagin yang lain dan berperan dalam sisitem kekebalan.(Waluyo,2006:51)

3.      Jaringan otot
Jaringan otot terdiri atas sel yang berbeda dan mengandung protein kontraktil. Pada umumnya sel otot berasal dari mesoderm dan deferensiasinya terutama terjadi melalui proses pemanjangan secara bertahap, disertai pembentukan protein myofibril. Otot berfungsi sebagai alat gerak aktif.
Otot lurik bekerja dibawah saraf sadar (volunter), cepat menanggapi rangsang, inti lebih dari satu dan terletak di tepi sel, mengandung serabut otot, memiliki myofibril yang memantulkan cahaya gelap terang berselang - seling, terdapat pada organ luar.
(Isnani,2012, diakses 27-10/2012 pukul 11.30 WIB)
Sebagian besar jaringan otot sel-selnya berbentuk serabut - serabut dengan ukuran panjang bervariasi. Dapat dikatakan tidak mengandung matriks.
Sifat atau ciri-ciri jaringan otot antara lain :
a.       Selnya memanjang berbentuk serabut
b.      Tidak mengandung matriks
c.       Sel-sel tersusun dalam berkas yang dibungkus oleh jaringan pengikat.
Macam-macam dari jaringan otot antara lain :
1.      Otot polos
2.      Otot bergaris lintang
3.      Otot jantung
(Waluyo,dkk,2012:13)

a.       Otot polos
Terdiri atas sel panjang, tidak bergaris melintang atau tidak bercorak atau involunter, masing-masing dibungkus oleh lamina basalis dan jalinan serat retikulin. Otot polos terdapat pada visera , terutama pada dinding visera berongga (kecuali jantung), dinding saluran-saluran, kulit, iris, dan ligament latum uteri. Fungsi utama otot polos adalah menyempitkan dan melonggarkan rongga atau saluran. (Waluyo,2006:57)
Otot polos bekerja dibawah saraf tidak sadar, lambat menanggapi rangsang, inti satu dan terletak di tengah sitoplasma, tidak mengandung serabut otot, terdapat pada organ visceral.
 (Isnani,2012,diakses 27-10-2012 pukul 11.30 WIB)
b.      Otot bergaris lintang (lurik)
Terdiri atas berkas-berkas yang sangat panjang, berbentuk silindris, berinti banyak yang memperlihatkan garis-garis melintang dengan garis tengah 1-100µm. pada umumnya otot lurik ini melekat pada tulang-tulang kecuali otot lidah. Fungsi dari otot lurik adalah untuk menggerakkan persendian, otot rangka, bekerja berpasangan dengan tugas berlawanan.
c.       Otot jantung
Sel otot jantung kurang lebih paralel satu dengan yang lainnya. Sel otot jantung memperlihatkan pola pita bergaris melintang yang sama dengan pola garis melintang pada otot rangka. Disekeliling sel-sel otot terdapat selubung halus jarring-jaring ikat endomesium yang mengandung jalinan yang kaya dengaan pembuluh darah.
Serabut-serabutnya tidak terpisah  satu sama lain seperti serbut-serabut otot polos melainkan berhubungann satu sama lain dengan perantaraan penghubung-penghubung yang berjalan condong dengan membentuk jaringan kontraktil.
Letak otot jantung hanya terdapat pada jantung dan bagian akhir pembuluh besar sebelum masuk jantung, termasuk sinus koronarius. Otot jantung berperan dalam pengaturan kontraksi jantung (denyut jantung). Otot jantung dapat mengkerutsecara teratur dan tidak kenal lelah, sehingga otot jantung memiliki fungsi untuk menyepitkan dan melonggarkan rongga atau saluran. Dalam beberapa hal strukturnya ada kemiripan dengan otot polos atau otot rangka. (Waluyo,2006,61)

4.    Jaringan saraf
Jaringan saraf terdiri atas sel-sel saraf (neuron) yang mempunyai cirri khusus yaitu mempunyai penjuluran sitoplasma yang panjang. Sel saraf terletak menyebar diseluruh tubuh. Sel saraf yang terdapat pada system pusat, selain disusun oleh neuron, juga disusun oleh neuroglia.
Jaringan saraf berfungsi untuk melakukan koordinasi dari tubuh, karena kemampuannya untuk menghantarkan impuls saraf yang berasal dari suatu rangsang. Jaringan saraf tersebar diseluruh tubuh berupa jalinan komunikasi terpadu. Secara anatomis susunan atau jaringan saraf dibagi dalam jaringan saraf pusat yang terdiri atas otak dan medulla spinalis, dan jaringan saraf tepi terdiri atas serat saraf dan kumpulan kecil sel-el saraf yang disebut ganglion saraf.
Jaringan saraf berkembang dari ectoderm embrional, yang di induksi untuk berdeferesiasi kerah ini oleh notokord dibawahnya. (Waluyo,2006:64)
Macam-macam jaringan saraf berdasarkan structural terdiri atas dua golongan :
a.       Sel saraf atau neuron
Sel ini memiliki juluran –juluran panjang. Setiap neuron memiliki sekurang-kurangnya seribu hubungan dengan neuron lain, membentuk suatu system komunikasi yang sangat kompleks. Neuron tersusun secara berkelompok secara sirkuit seperti halnya sirkuit elektronik. Fungsi suatu neuron adalah satu set proses koordinasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Neuron segera bereaksi terhadap stimulus dan modifikasi potensial listrik dapat terbatas pada tempat yang menerima stimulus atau dapat disebarkan keseluruhan bagian neuron oleh membrane.

b.      Sel neuroglia
Memilki juluran - juluran pendek  yang menunjang dan melindungi neuron dan berperan serta dalam aktivitas neuron, nutrisi neuron dan proses pertahanan dari susunan saraf pusat. Sel ini dapat dibagi menjadi :
1.      Makroglia : berasal dari ectoderm, berkembang dari lempeng nuron
2.      Microglia : berasal dari mesoderm. Sel ini paling kecil, gepeng dengan cabang-cabang dendrite pendek dan inti gepeng.







IV. METODOLOGI PENELITIAN
4.1  Alat dan Bahan
4.1.1  Alat
·      Mikroskop
4.1.2  Bahan
·      Preparat awetan jaringan ikat dan otot (jaringan hewan)
·      Perparat awetan penampang melintang akar, batang, dan daun (jaringan tumbuhan)
4.2  Skema Kerja
4.2.1  Pengamatan jaringan hewan
4.2.2  Pengamatan jaringan tumbuhan
a)      Preparat Daun
b)      Preparat Batang






c)      Preparat Akar





V.    HASIL PENGAMATAN
Daun Jagung
Keterangan

1. Epidermis
2. Mesofil



Perbesaran : 10x
Batang Jagung
Keterangan

1. Kolenkim
2. Epidermis
3. Korteks


Perbesaran: 4x 0,1
Daun Bayam
Keterangan

1. Epidermis
2. Mesofil



Perbesaran: 4x 0,1
Akar Dikotil
Keterangan

1. Epidermis
2. Korteks
3. Floem
4. Xylem
5. Endodermis

Perbesaran: 4x
Jaringan Otot Jantung
Keterangan

1. Inti sel
2. Elastin



Perbesaran: 40x
Jaringan Saraf Otak
Keterangan

1. Dendrit
2. Batang Sel
3. Inti sel
4. Akson
5. Selubung mylin

Perbesaran: 4x 10

Jaringan Ikat Padat Tak Beraturan
Keterangan

1. Kalogen
2. Elastin



Perbesaran : 4x
Jaringan Ikat Kendor
Keterangan

1. Elastin




Perbesaran : 4x
Batang Amaranthus Spinosa
Keterangan

1. Epidermis
2. Korteks
3. Jaringan pengangkut


Perbesaran : 4 x 0,1
Jaringan Otot Polos
Keterangan

1. Membran sel
2. Sitoplasma
3. Inti sel


Perbesaran : 40x
Batang Ficus Elastica
Keterangan

1. Epidermis
2. Korteks
3. Jaringan pengangkut
4. Empulur

Perbesaran : 4 x 0.1
Jaringan Otot Rangka
Keterangan

1. Elastin
2. Kalogen



Perbesaran : 10 x 0,25
Akar Jagung
Keterangan

1. Epidermis
2. Korteks
3. Endodermis
4. Jaringan pengangkut


Jaringan ikat Padat Teratur
Keterangan

1. Membrane sel
2. Sitoplasma
3. Inti sel


Perbesaran : 40x

VI. PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini, praktikan dituntut untuk mengamati beberapa jaringan pada hewan dan tumbuhan, hal ini bertujuan agar praktikan mampu menjelaskan jaringan penyusun pada hewan dan jaringan penyusun pada tumbuhan. Untuk jaringan pada hewan kami pengamati jaringan saraf otak, jaringan ikat padat tak beraturan, jaringan ikat kendor, jaringan otot jantung, jaringan otot polos, jaringan otot lurik dan jaringan ikat padat teratur. Sedangkan untuk jaringan pada tumbukan kami mengamati daun jagung (Zea mays), batang jagung (Zea mays), daun bayam, akar dikotil Arachis hypogeae, batang Amarabthus spinosa, batang Ficus elastica, dan akar jagung.
a.    Mengamati penampang melintang daun
Daun diamati dalam praktikum ini adalah preparat daun bayam (daun dikotil) dan preparat daun jagung (daun monokotil). Pengamatan pertama yang kami lakukan adalah mengamati preparat daun jagung dengan oerbesaran 10x. Gambar di mikroskop menampilkan beberapa struktur dan susunan jaringan. Diantaranya jaringan epidermis, dan jaringan mesofil.
1)   Epidermis terdiri atas sel yang dinding selnya tebal berlapis kutikula. Jaringan ini berfungsi sebagai pelindung dan pada jaringan ini terdapat stomata atau sel lain yang merupakan derivate dari jaringan epidermis. Lapisan kutikula berfungsi untuk mengurangi penguapan. Pada bagian daun bawah biasanya ditemukan bentuk modifikasi dari sel-sel epidermis yaitu berupa sel penutup pada stomata sehingga memungkinkan CO2 berdifusi masuk kedalam dau untuk pertukaran zat dan keperluan fotosintesis. Stomata dapat berada di kedua permukaan daun (amfistomatik) atau salah satu permukaan, antara lain di bagian bawah (hipostomatik). Pada daun terapung di air, stomata hanya terdapat di bagian atas (epistomatik). Letak stomata dapat sejajar dengan epidermis lainnya (stomata paneropor), tenggelam dibandingkan deretan epidermis (stomata kriptopor) atau kadang-kadang berada di atas permukaan sel-sel epidermis seperti pada daun terapung. Sel-sel kipas berfungsi untuk mengurangi penguapan pada peristiwa menggulungnya daun, misalnya terdapat pada suku rumput-rumputan. Sel litokis merupakan modifikasi epidermis, mengandung sistolit yang terdiri atas kristal kalsium karbonat.
2)   Mesofil Daun
Mesofil mengisi bagian tengah daun. Pada umumnya, mesofil diisi oleh jaringan parenkim. Berdasarkan susunannya, bagian mesofil ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu mesofil tiang (palisade) dan mesofil bunga karang. Mesofil tiang (palisade) tersusun atas sel-sel parenkim berbentuk silinder yang tersusun rapat. Sel-sel parenkim tersebut memiliki klorofil, sehinnga disinal tempat terjadinya fotosintesis. Pada umumnya, mesofil tiang hanya terdapat di bagian atas daun. Namun, beberapa jenis tumbuhan ada yang memiliki mesofil tiang di bagian atas dan bawah daun. Seperti mesofil tiang, sel-sel mesofil bunga karang (spons) juga memiliki klorofil. Mesofil bunga karang terbentuk dari sel-sel parenkim yang bercabang-cabang dengan susunan yang renggang. Dengan demikian, banyak terdapat ruang antarsel di mesofil bunga karang.
Selanjutnya kami mengamati preparat daun bayam dengan perbesaran 4x 0,1 yang terlihat gambar pada mikroskop adalah jaringan Epidermis dan Mesofil. Sama seperti yang terlihat pada preparat daun jagung.
Perbedaan tumbuhan monokotil dilihat dari stuktur daunnya:
·         Tumbuhan monokotil : pertulangan daun sejajar atau melengkung
·         Tumbuhan dikoti: pertulangan daun menyirip atau menjari
b.   Mengamati Mengamati penampang melintang batang
Pada pengamatan ini, preparat yang kami amati adalah preparat awetan batang jagung(monokotil), preparat awetan batang amaranthus spinosa(monokotil) dan preparat awetan batang ficus Elastica(dikotil). Dari hasil pengamatan pada preparat awetan batang jagung(monokotil), dengan perbesaran 4x 0,1 terlihat struktur dan susunan jaringannya yaitu:
1)    Epidermis
Epidermis terdiri atas sel yang dinding selnya tebal berlapis kutikula. Jaringan ini berfungsi sebagai pelindung bagian lebih dalam dibandingkan epidermis. Selain itu jugadapat membantu tumbuhan menempel dengan kokoh pada batang berganti menjadi jaringan tua. Sel epidermis pada batang berganti menjadi jaringan gabus. Tersusun oleh selapis sel yng tersusun rapat tanpa ruang antar sel, dinding sebelah luar dilengkapi dengan kutikula yang berfungsi untuk melindungi batang dari kekeringan.
2)   Korteks
Korteks letaknya dibagian dalam setelah epidermis, dan tersusun oleh sel-sel parenkim berdinding tipis. Letak sel parenkim ini tidak teratur sehingga banyak terbentuk ruang antar sel. Korteks tersusun atas jaringan kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi menyokong dan memperkuat tubuh. Sel-sel yang berada didalam mengandung amilum dan bagian tersebut dinamakan sarung tepung. Korteks ini berfungsi sebagai tempat pertukaran gas karena adanya ruang antar sel serta untuk keperluan fotosintesis.
3)   Kolenkim
Jaringan penguat pada batang dapat berupa kolenkim, sklerenkim dan parenkim kulit. Dimana kolenkim ini berfungsi sebagai penyokong bagian tumbuhan muda yang sedng tumbuh. Sklerenkim berfungsi sebagai penyokong sekaligus pelindung. Dan parenkim kulit ini berfungsi sebagai jaringan dasar yang menjadi tempat bagi jaringan-jaringan yanglain, selain itu juga berfungsi sebagai jaringan penghasil dan penyimpan.
Dari hasil pengamatan pada preparat awetan Amaranthus spinosa(monokotil), dengan perbesaran 4x 0,1 terlihat struktur dan susunan jaringannya yaitu: Epidermis, Korteks dan jaringan pengangkut. Jaringan pengangkut berupa xylem dan floem. Jaringan tersebutterletak pada stele (silinder pusat). Berkas pengangkut xylem berfungsi menyalurkan air dari akar menuju bagian atas tanaman, sedangkan floem berfungsi menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.
Selanjutnya yaitu pengamtan pada batang Ficus elastic dengan perbesaran 4x 0,1, pada gambar mikroskop terlihat struktur dan susunan jaringannya yaitu: Epidermis, korteks, jaringan pengangkut dan Empulur. Empulur yang berada di bagian dalam lingkaran kambium pembuluh, sebenarnya terdiri atas jaringan parenkim yang juga berfungsi sebagai penyimpan makanan cadangan . Pada saat dewasa, beberapa jenis tumbuhan kayunya berlubang di bagian tengah. Hal tersebut disebabkan empulurnya mengalami degenerasi sehingga menciptakan ruang kosong di tengah kayu. Susunan lapisan pada batang monokotil tidak terlalu berbeda dengan susunan lapisan batang dikotil. Pada batang monokotil, terdapat epidermis, korteks, jaringan pembuluh, dan empulur. Empulur pada monokotil sering pula disebut sebagai jaringan dasar. Empulur umumnya terdiri atas jaringan parenkim yang memiliki makanan cadangan.
Perbedaan stuktur dikotil dan monokotil berdasarkan struktur batang:
Struktur Batang tumbuhan Monokotil:
1)   Batang tidak bercabang-cabang.
2)   Pembuluh angkut tersebar.
3)   Tidak mempunyai kambium vaskular, sehingga tidak dapat tumbuh besar.
4)   Mempunyai meristem interkalar.
5)   Tidak mempunyai jari-jari empulur.
6)   Bagian koteks tidak tampak nyata.
7)   Tidak ada kambium antar xilem dan floem.
Struktur Batang Tumbuhan Dikotil.
1)   Batang bercabang-cabang.
2)   Pembuluh angkut teratur dalam susunan lingkaran atau berseling radial.
3)   Mempunyai kambium vaskuler, sehingga dapat tumbuh besar.
4)   Tidak mempunyai meristem interkalar.
5)    Jari-jari empulur berupa parenkim di antara berkas pengangkut.
6)   Korteks tampak nyata, dan dapat dibedakan antara korteks dan empulur.
7)   Ada kambium diantara xilem dan floem.
c.    Mengamati penampang melintang akar
Pada pengamatan bagian ini, kami mengamti perparat awetan akar Arachis hipogeae( akar dikotil) dan preparat awetan akar jagung. Pengamatan preparat awetan mengenai akar Arachis hypogaea dan preparat awetan akar jagung dengan perbesaran 4x dan 4x 0,1 Menghasilkan gambar dan tampak beberapa struktur dan susunannya diantaranya sebagai berikut : epidermis, korteks, endodermis, Floem dan xylem.
1)   Jaringan epidermis akar berfungsi sebagai pelindung dan tempat terjadinya difusi osmosis. Air dan mneral meresap melalui epidermis akar. Rambut akar merupakan tonjolan epidermis yang berfungsi untuk menyerap air tanah. Dan epidermis akar atas satu lapis sel yang tersusun rapat. Dinding sel epidermis akar tipis sehingga mudah ditembus air.
2)   Korteks akar tersusun dari beragam sel yang membentuk beberapa lapis sel. Dinding sel tipis dan mempunyai banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas.
3)   Endodermis lapisan in terletak disebelah dalam kortekks yaitu berupa sebaris sel-sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel, dan dinding selnya mengalami penebalan gabus.
4)    Jaringan pengangkut berupa xylem dan floem. Jaringan tersebut terletak pada stele (silinder pusat). Berkas pengangkut xylem berfungsi menyalurkan air dari akar menuju bagian atas tanaman, sedangkan floem berfungsi menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.
Adapun perbedaan struktur antara monokotil dan dikotil dari segi akar adalah sebagai berikut:
Sturtur akar tumbuhan monokotil:
1)   Serabut
2)   Batas antara ujung akar dan kaliptra jelas.
3)   Perisikel terdiri dari beberapa lapis sel berdinding tebal.
4)   Letak berkas pengangkut antara xilem dan floem pada akar tua tetap berselang-seling.
5)   Mempunyai empulur yang luas pada pusat akar.
6)   Tidak mempunyai kambium.
7)   Tidak mempunyai lengan xilem.
Struktur Akar Tumbuhan Dikotil
1)   Akar tunggang
2)   Batas antara ujung akar dengan kaliptra tidak jelas.
3)   Perisikel terdiri dari satu lapis sel berdinding tebal.
4)   Letak berkas pengangkut pada akar sekunder bersifat kolateral, xilem di dalam dan floem diluar.
5)   Mempunyai empulur sempit atau tidak mempunyai empulur pada pusat akar.
6)   Kambium tampak sebagai meristem sekunder.
7)   Jumlah lengan xilem antara 2 sampai 6.
Dari hasil pengamatan di tas kita bisa mengetahuo perbedaan stuktur akar, batang dan daun, yaitu:
Struktur akar tumbuhan
Monokotil
Dikotil
Jaringan apidermis         Korteks       
Endodernis       Stele: perisikel- floem-xilem-empelur.      
Jaringan apidermis         Korteks                                       
Endodernis       Stele: perisikel- floem-kambium-xilem-empelur.      
Struktur batang tumbuhan
Jaringan apidermis         Parenkim      
floem-xilem      
Jaringan apidermis         Korteks                                       
Endodermis       Stele- perisikel- empelur-floem-kambium-xilem.     
Struktur daun tumbuhan
Jaringan apidermis         Stomata      
Mesofil       Parenkim palisade- Parenkim Spons       floem-xilem
Jaringan apidermis         Stomata                                       
Mesofil      Parenkim    Spons        floem-xilem


Perbedaan struktur akar, batang dan daun tumbuhan
Monokotil
Dikotil
Akar
Xilem berdekatan dengan floem dan tidak punya kambium (kolateral tertutup)
Xilem berbentuk bintang di pusat. Dikelilingi floem yang dipisahkan oleh kambium (kolateral terbuka)
Batang
Jaringan endodermis tidak tampak, tidak ada perisikel  dan empelur, jaringan pembuluh tersebar dan tidak berkambium, memiliki koleoptil.
Memiliki jaringan endodermis, perisikel dan empelur, jaringan pembuluh konsentris, ukuran seragam dan berkambium.
Daun
Mesofil terdiri dari parenkim palisade dan spons
Hanya memiliki parenkim spons.

Selain pengamatan pada jaringan sel tumbuhan, kami juga mengamati preparat awetan sel hewan diantaranya: preparat awetan saraf otak, preparat awetan jaringan ikat padat tak beraturan, preparat awetan jaringan ikat kendor, preparat awetan jaringan otot polos. preparat awetan otot rangka, preparat awetan otot jantung dan preparat awetan jaringan ikat padat teratur.
d.   Mengamati jaringan ikat padat  dan jaringan ikat kendur
Dari hasil pengamtan yang telah kita lakukan, jaringan ikat padat dan jaringan ikat kendor, jaringan ikat padat ada yang beraturan dan ada yang tidak beraturan. Pada pengamatan oreparat awetan jaringan ikat pada dilakukan dengan perbesaran 4x, pada gambar di mikroskop tampak jaringan ikat padat tak beraturan mengan dung kolagen dan elastin. Jaringan ikat padat terutama mengandung serat kologen (fibra colageni) dengan subtantia fundamentalis yang minimal, serat- serat itu tersusun dalam berkas paralel, suatu pengaturan yang memaksimalkan kekuatan nonelsatis. Selain fibroblas sel- sel dalam jaringan ini jarang ditemukan. Serat kologen memiliki daya regang yang besar, dan fungsi utamanya adalah penyongkong. Serat kologen juga menunjukkan orientasi acak dan paling banyak terdapat di bagian tubuh yang memerlukan penyokong kuat untuk menahan tarikan dari segala arah.  Jaringan ikat padat ini membentuk tandon sebagai tempat perlekatan otot dan tulang , dan ligamen sebagai tempat persendian tulang dengan tulang. Terdapat pada dermis, tunica submucosa saluran pencernaan.
     Jaringan ikat kendur tersusun dari matriks (cairan lendir mukus) yang mengandung serabut kolagen dan serabut elastis. Jaringan ini terdapat di sekitar pembuluh darah, saraf, organ tubuh, dan dibawah kulit. Fungsi dari jaringan ikat kendur adalah untuk membungkus pembuluh darah, membantu melekatkan organ pada otot dinding tubuh, memberi bentuk pada organ, mengikatkan kulit pada jaringan dibawahnya, dan membentuk membran pembatas antara jantung dan perut.
Fungsi serabut kolagen adalah sebagai bahan pengikat, memberi kekuatan dan daya regang yang besar, sedangkan serabut elastin berfungsi memberi sifat kenyal pada pembuluh darah dan sejumlah ligament. Namun kedua jaringan ini memiliki perbedaan pada susunan serat-saratnya. Pada jaringan ikat padat tersusun oleh serat-serat yang padat dan pada jaringan ikat longgar tersusun oleh serat-serat yang renggang. Perbedaan dari jaringan ikat padat dan jaringan ikat kendur juga terdapat pada tempat melekatnya kedua jaringan tersebut dan fungsi dari masing- masing jaringan.
e.    Mengamati jaringan otot polos, jaringan otot jantung, jaringan otot rangka
Pada pengamatan jaringan otot polos, perbesaran yang kami gunakan adalah 40x. gambar yang tampak pada mikroskop adalah membrane sel, inti sel dan sitoplasma. Jaringan otot polos ini memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
1)   Bentuk sel memanjang dengan ujung meruncing,
2)   Berinti satu di tengah
3)   Miofibril tidak bewarna
4)   Merupakan otot tak sadar dan
5)   Rreaksi terhadap rangsang lambat.
Jaringan otot polos terletak di saluran pencernaan, pernapasan, pembuluh darah, dan pembuluh limfe. Jaringan otot polos berfungsi untuk melangsungkan gerakan di luar kehendak dan mengontrol diameter pembuluh darah dan biji mata.
Pada pengamatan jaringan otot jantung, perbesaran yang kami gunakan adalah 40x. gambar yang tampak pada mikroskop adalah inti sel dan elastin. Jaringan otot jantung ini memiliki cirri-ciri:
1)   Bentuk sel silindris dan relatif panjang
2)   Susunan seperti otot lurik
3)   Berinti satu atau dua di tengah
4)   Merupakan otot tak sadar
5)   Tidak pernah lelah, dan reaksi terhadap rangsang lambat.
Jaringan otot jantung terletak di dinding jantung, fungsi dari otot jantung ini adalah yang menyebabkan jantung menguncup dan mengembang sehingga darah terpompa. Pada otot jantung terdapat discas intercalaris yaitu batas di antara serat-serat otot jantung yang di tandai dengan garis melintang dan discas intercalaris ini hanya terdapat pada otot jantung saja.
Pada pengamatan jaringan otot rangka, perbesaran yang kami gunakan adalah 10x 0,25, gambar pada mikroskop menunjukkan Elastin dan kalogen.
Otot Rangka mempunyai Ciri-ciri sebagai berikut : Mempunyai garis gelap terang yang sangat jelas,
1.    Mempunyai inti yang banyak dan terletak ditepi
2.     Respon terhadap rangsang cepat
3.     Otot sadar
4.    Dalam bekerja timbul lelah
5.    Terletak pada tulang.
f.     Mengamati jaringan saraf
Pada pengamatan pada jaringan saraf, perbesaran yang kami gunakan adalah 4x 10. Jaringan saraf merasakan adanya stimulus atau rangsangan dan menghantarkan sinyal dari satu bagian tubuh hewan. Jaringan ini tersebar diseluruh tubuh , secara anatomis susunan atau jaringan saraf dibagi dalam susunan saraf pusat yang terdiri dari otak, medula spinalis dan susunan saraf tepi yang terdiri dari saraf uranialis dan spinalis. Jaringan ini disusun oleh sel- sel saraf yang disebut neuron dan neuroglia. Gambar yang tampak di mikroskop adalah Dendrit, batang sel, inti sel, akson dan selubung mylin. Jaringan saraf memiliki bagian- bagian yang tidak di miliki oleh jaringan- jaringan lain pada hewan. Itu berkaitan dengan fungsi dari jaringan saraf yaitu untuk menghantarkan rangsangan dari bagian tubuh yang satu ke bagian yang lain. Sehingga struktur dan penyusunnya berbeda dari semua jaringan- jaringan pada hewan.

VII.        KESIMPILAN
Dari pengamatan diatas dapat disimpulkan:
1.      Jaringan merupakan sekelompok sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan pada hewan dibedakan menjadi jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
Jaringan epitel berfungsi sebagai Proteksi atau perlindungan, Absorbsi, Lubrikasi, Sekretoris
Jaringan ikat berfungsi Melekatkan suatu jaringan ke jaringan yang lain
Jaringan otot. Otot berfungsi sebagai alat gerak aktif
Jaringan saraf  berfungsi untuk melakukan koordinasi dari tubuh, karena kemampuannya untuk menghantarkan impuls saraf yang berasal dari suatu rangsang
2.      Jaringan-jaringan penyusun tubuh tumbuhan antara lain :
a.       Jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam tumbuhan
b.      Kortek berfungsi sebagai tempat pertukaran gas karena adanya ruang antar selnya.
c.       Jaringan pengangkut berfungsi mengangkut air dan mineral dari dalam tanah oleh xyilem dan mengangkut hasil fotosintesis dari daun oleh floem
d.      Jaringan penguat berfungsi sebagai penyokong dan penunjang tumbuhan agar berdiri kokoh.

VIII.    DAFTAR PUSTAKA
Supriyanto,dkk. 1992. Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Jember.

Priadi, Arif. 2009. Biologi 2 . Jakarta: Yudistira
Campbell et al. 1999. Biologi. Jakarta : Airlangga
Isnani,2012.Struktur Jaringan Hewan. http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/struktur-jaringan-pada-hewan19.html diakses 27-10/2012 pukul 11.30 WIB

Ramley.2012.Jaringan Hewan.http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2272363-jaringan-hewan-scribd/#ixzz2ASsQte5n diakses 26 oktober 2012 pukul 11.30

Waluyo,dkk.2010.Petunjuk Praktikum Biologi Dasar.Jember : Universitas Jember

Waluyo,dkk.2012.Petunjuk Praktikum Biologi Dasar.Jember : Universitas Jember

Waluyo,joko.2006.Biologi Dasar.Jember:Universitas Jember

Yatim, Wildan.1990.Histologi.Bandung : Tarsito





























LAMPIRAN




           




                                        

1 komentar:

  1. Caesars Palace Casino | Dr. Maryland
    Caesars Palace Casino. Located in Chester, New London, the 당진 출장샵 iconic 경산 출장샵 William Hill 익산 출장마사지 Hotel and Casino is located 시흥 출장마사지 in the heart of London,  Rating: 4 제주 출장안마 · ‎1,400 reviews

    BalasHapus