I.
JUDUL
Mempelajari
Jaringan Hewan pada Hewan dan Tumbuhan
II.
TUJUAN
1. Mahasiswa
dapat menjelaskan jaringan penyusun pada hewan
2. Mahasiswa
dapat menjelaskan jaringan penyusun pada tumbuhan
III. DASAR TEORI
Jaringan
adalah sekumpulan sel yang berhubungan erat satu sama lain dam mempunyai
struktur dan fungsi yang sama.berbagai jaringan tersusun dan terorganisasi
dalam bentuk organ. (Supriyanto, 1992: 17)
A.
Jaringan
Tumbuhan
Pada
tumbuhan yang mempunyai pembulu (tracheopyta) ada berbagai organ yaitu:
1.
Akar : Untuk
melekat di tanah dan untuk mengambil zat-zat nutrisi berupa air dan garam-garam
terlarut.
2.
Batang: untuk
memperkuat tubuh dan mengangkut air yang mengandung garam-garam terlarut ke
atas.
3.
Daun: untuk
melakukan fotosintesis dan mengatur penguapan dan pertukaran gas.
4.
Bunga: Alat
pembiakan yang berupa bunga, kerucut atas sporofil. (Supriyanto, 1992: 17)
Jaringan tumbuhan terdiri atas
meristem, epidermis, korteks (parenkim, kolenkim, dan sklerenkim), pembuluh
(xilem dan floem), empulur, serta jari- jari empulur.
- Jaringan
Meristem.
Jaringan
meristem disusun oleh sel- sel yang selalu aktif membelah. Jaringan ini
terdapat pada titik tumbuh di pucuk batang, kambium tumbuhan dikotil, dan ujung
akar.
- Jaringan
Epidermis
Epidermis
adalah jaringan terluar tumbuhan yang menutupi permukaan akar batang maupun
daun. Jaringan tersebut terdiri atas sel- sel pipih selapis yang tersusun rapat
sehingga tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi umum jaringan epidermis adalah
untuk melindungi lapisan sel di bawahnya.
- Jaringan
Korteks
Korteks
merupakan jaringan kompleks yang berasal dari perkembangan meristem dasar. Di
dalam korteks terdapat beberapa jenis jaringan sebagai berikut:
1.) Jaringan
parenkim
Parenkim
merupakan bagian dari sistem jaringan dasar primer.
2.) Jaringan
kolenkim
Kolenkim
adalah jaringan hasil diferensiasi jaringan parenkim yang berfungsi untuk
menyokong dan memprkuat organ tumbuhan.
3.) Jaringan
sklerenkim
Jaringan
sklerenkim berfungsi sebagai penyokong organ.
- Jaringan
Pembuluh atau Pengangkut
Jaringan
pembuluh terdiri atas xilem dan floem.
1.) Xilem
Xilem
adalah jaringan pembuluh yang berfungsi untuk mengangkut air dan garam- garam
mineral dari tanah (akar) ke daun.
2.) Floem
(pembuluh tapis)
Floem
adalah jaringan pembuluh yang berfungsi untuk mengangkut zat makanan hasil fotosintesis
dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Floem terdapat pada kulit kayu dan
tersusun oleh sel- sel hidup. Sel- sel tersebut akan kehilangan nukleus setelah
mencapai dewasa.
3.) Kambium
pembuluh
Diantara
xilem dan floem primer terdapat jaringan meristem. Pada kebanyakan batanng
pohon, daerah meristem tersebut berkembang menjadi kambium pembuluh.
- Jaringan
Empulur dan Jari- Jari Empulur
Jaringan
empulur mengandung sel- sel parenkim yang berukuran besar dan jarang. Fungsi
utamanya adalah menyimpan cadangan makanan. Pada batang tertentu, ikatan
pembuluh primernya di pisahkan oleh garis- garis parenkim yang membentang dari
empulur hingga korteks. Garis- garis parenkim tersebut dinamakan jari- jari
empulur. Bagian tumbuhan yang di dalamnya terdapat jaringan pembuluh primer,
empulur, dan jari- jari empulur (Priadi, 2009; 44-52).
B. Jaringan
Hewan
Jaringan
merupakan sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Suatu
organ tersusun dari sekelompo jaringan. Kebanyakan organ merupakan kelompok yang
rumit, karena terdiri atas jaringan yang berbeda. Jaringan di dalam tubuh hewan
mempunyai sifat yang khusus dalam melakukan fungsinya, seperti absorbsi dan
sekresi (jaringan epitel), penunjang dan pengisi tubuh (jaringan ikat), gerakan
(jaringan otot), kepekaan dan pengendali (jaringan saraf), bersifat cair
(darah) dan lainnya. (Waluyo,2006:34)
Perubahan
sel menjadi jaringan terjadi melalui proses spesialisasi. Jaringan penyusun
hewan ada empat macam, yaitu :
a. Jaringan
epithelium
Merupakan jaringan yang
melapisi permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh
b. Jaringan
ikat
Merupakan jaringan yang
mengikat dan menyokong bagian-bagian tubuh
c. Jaringan
otot
Merupakan jaringan yang
menggerakkan bagian-bagian tubuh
d. Jaringan
saraf
Merupakan jaringan yang
menanggapi rangsang dan meneruskan yang satu kebagian tubuh lainnya.
Berikut merupakan
penjelasan dari masing-masing jaringan :
1. Jaringan
epithelium
Epithelium
berasal dari kata epi yang berarti
diatas dan thele berarti punting.
Sel-sel epitel ini biasanya melekat pada membrane basal yaitu suatu lapisan
yang memisahkan dengan jaringan dibawahnya. Eitel tidak terbatas pada kumpulan
sel yang membentuk membrane yang menutupi, tetapi jugadigunakan untuk kelenjar.
(Waluyo,2006:35)
Sifat-sifat
umum pada jaringan epitel :
a.
Sel-selnya memiliki bentuk yang agak
teratur dan tidak banyak mempunyai proses protoplasma yang luas.
b.
Antara sel-selnya terdapat sedikit
kerangka structural
c.
Jaringan-jaringan epitel terikat erat
pada jaringan onektif yang terletak
dibawahnya oleh selaput tipis yang disebut lamina basal atau membrane dasar.
d.
Jaringan epitel tidak mempunyai
persendian dari pembuluh darah dan harus diberi persendian makanan melalui
difusi dari lapisn-lapisan kapiler
dibawahnya
e.
Jaringan epitel dapat diamati pada waktu
sewaktu mitosis, dan bila mitosis ini terjadi menandakan adanya pembaruan sel
Fungsi umum dari jaringan epitel :
a.
Proteksi atau perlindungan
b.
Absorbsi
c.
Lubrikasi
d.
Sekretoris
(Waluyo,2006:37)
Berdasarkan bentuk dan
susunannya, jaringan epitel terdiri ats :
a.
Epitel pipih selapis (epitel squamosa
biasa)
Terdiri atas selapis sel berbentuk pipih. Dan epitel
ini tipis dan bersifat permiabel (dapat tembus) untuk dilalui molekul atau ion
terlarut secara difusi. Berfungsi dalam filtrasi, sekresi dan difusi osmosis.
Berbentuk sangat dasar dan menyerupai sisik. Epitel pipih selapis ini terdapat
pada dinding kapiler tempat terjadinya proses pertukaran nutrient dan zat sisi
antara darah dan jaringan tubuh. Epitel pipih selapis tidak tampak pada
daerah-daerah yang tak terlindung atau ditempat-tempat dimana penyerapaan dan
sekresi merupakan kegiatan utama. Terdapat pada kapsul bowman dari ginjal dan
pada alveola paru-paru. (Ramley,1988:37)
Selain itu juga terdapat pada pembuluh darah dan
selaput rongg tubuh. Pinggiran lapisan sel-sel ini biasa bergelombang.
(Yatim,1990 : 9)
b. Epitel
kubus selapis
Dari pandangan permukaan sel-sel epitel
kubis tampak lebih kecil dan lebih teratur daripada sel-sel selapis pipih dan
tampak heksagonal kasar dalam bentuk luarnya. Batas-batas selnya seringkali
terlihat jelas karena adanya jala terminal. Dalam irisan vertical selnya tampak
persegi dengan nucleus bulat di pusat tiap-tiap sel. Bentuk perseginya berubah
menjadi trapesium bila sel-selnya berkelompok sekeliling lumen suatu saluran
kecil. (Ramley,1988:39)
Epitel kubis dapat ditemukan pada tubula
ginjal tertentu dan sebagai penutup diatas ovarium, saluran kemih, saluran
kelamin jantan, kelenjar prostat. Berperan dalam sekresi dan absorbsi.
(Yatim,1990:10)
Epitel ini juga melapisi pleksus koroid,
empat kapilar di dinding ventrikel otak, yang membantu menghasilkan cairan
serebropinal. Disamping itu epitel kubus selapis adalah selapis sel-sel yang
tinggi dan lebarnya sama. (Waluyo,2006:39)
c.
Epitel kolumner memanjang
Epitel
kolumner ini juga disebut sebagai epitel batang selapis yang terdiri atas
selapis sel berbentuk memanjang. Epitel ini berfungsi dalam gerakan aktif
molekul, seperti absorbs, sekresi dan transport ion. Epitel kolumner ini
melapisi saluran pencernaan mulai dari lambung sampai anus.
2. Jaringan
ikat
Secara
embriologi, jaringan ikat berasal dari lapisan mesoderm. Yang termasuk sel
jaringan ikat adalah fibroblast, makrofag, sel plasma, sel mast dan sel lemak.
(Waluyo,2006:43)
Sifat
atau cirri-ciri jaringan ikat antara lain :
a. Letak
selnya berjuhan
b. Secara
khusus, jaringan ikat memiliki komponen interseluler (matrik)
c. Substansi
antar selnya banyak
(Waluyo,2006:43)
Fungsi jaringan ikat
antara lain :
a. Melekatkan
suatu jaringan ke jaringan yang lain
b. Menyalutberbagai
saluran dan rongga
c. Mengangkut
bahan dari suatu jaringan
d. Mengisi
rongga dan celah
e. Menghasilkan
bahan penangkal
f. Menunjang
alat dan tubuh
g. Pelindung
alat lunak
h. Cadangan
air, elektrolit mineral dan energy (lemak)
(Waluyo,2006:44)
Berdasarkan
strukturnya, jaringan ikat dibedakan menjadi :
a. Jaringan
ikat longgar
b. Jaringan
ikat padat
c. Jaringan
lemak
d. Jaringan
rawan
e. Tulang
f. Darah
(Campbell et al, 1999)
Berikut merupakan
penjelasan secara rinci dari macam-macam jaringan ikat berdasarkan strukturnya
:
1. Jaringan
ikat longgar
Jaringan
ikat ini ditemukan diseluruh tubuh seperti di bawah kulit, diantara otot,
penyokong pembuluh darah dan saraf, disaluran cerna, penyokong sel sekresi
kelenjar. Substansi antar sel bersifat semi-olid (mirip
agar-agar).(Waluyo,2006:45)
Mengandung
banyak fibroblast dan makrofag, sedang serat kalogen dan elastic tersusun
longgar dan jarang. Komponen utama adalah bahan dasar. Berfungsi mengisi ruang
antara serat-serat dan otot, menunjang jaringan epitel, dan membentuk lapisan
luar pembuluh darah dan pembuluh limfa. (Yatim,1990:28)
2. Jaringan
ikat padat
Banyak
mengandung serat kalogen yang bersusun ke berbagai arah. Sel-sel lebih sedikit
daripada jaringan ikat longgar, dan paling banyak adalah fibroblastnya.
(Yatim,1990:29)
Jaringan
ini membentuk tendon sebagai tempat perlekatan otot dengan tulang, dan ligament
sebagai tempat persendian tulang dengan tulang. Jaringan ini terdapat pada
dermis, tunica submucosa saluran pencernaan, rongga dada, lamina propria,
mesentri, omentum, dan dalam kelenjar. (Waluyo,2006:45)
3. Jaringan
lemak
Di
susun atas sel-sel lemak dan serat retikulosa. Banyak mengandung pembuluh
darah. Jaringan ini berfunsi menyimpan energy dalam bentuk lemak dalam sel dan
berperan sebagai insulator dan peredam goncangan, menjaga suatu alat agar tetap
dalam keduduknnya, member bentuk wajah dan bagian-bagian tubuh, dan sebagai
sumber pembangkit panas waktu tubuh kedinginan. (Yatim,1990:31)
Ada
dua jenis jaringan lemak, yang putih dan yang cokelat. Jaringan lemak putih
merupakan 20-25% dari berat badan seorang dewasa normal. Lemak putih terdapat
dibawah kulit, diantara otot. Jaringan lemak cokelat hanya terdapat sedikit
pada manusia, antara lain interskapula. Jaringan ini tidak menghasilkan energy,
tetapi menghasilkan panas. (Waluyo,2006;47)
4. Jaringan
rawan
Jaringan
ini jauh lebih kuat. Selnya tidak seberapa banyak didalam matriks yang
mengandung serat kalogen dan elastin , zat interselulernya padat dan keras
disebut matriks. Jaringan ini berfungsi memperkuat tubuh.(Waluyo,2006:50)
5. Tulang
Tulang
berupa jaringan yang sangat keras, karena zat antar selnya mengandung kalsium
fosfat. Tulang berperan penting dalam proses homeostatis kadar kalsium dalam
darah. Sel tulang terdapat pada kanalikuli.(Waluyo,2006:49)
6. Darah
Zat
antar sel berupa cairan yang disebut plasma darah. Plasma darah mengandung
zat-zat terlarut, berupa zat-zat anorganik, misalya ion-ion karbonat, natrium,
klorida, dan lain-lain dan zat-zat organic, misalnya protein, asam amino,
glukosa, hormone, dan lain-lain. Darah berfungsi utama dalam transport substansi
dari satu bagian tubuh ke bagin yang lain dan berperan dalam sisitem
kekebalan.(Waluyo,2006:51)
3. Jaringan
otot
Jaringan
otot terdiri atas sel yang berbeda dan mengandung protein kontraktil. Pada
umumnya sel otot berasal dari mesoderm dan deferensiasinya terutama terjadi
melalui proses pemanjangan secara bertahap, disertai pembentukan protein
myofibril. Otot berfungsi sebagai alat gerak aktif.
Otot lurik bekerja dibawah saraf
sadar (volunter), cepat menanggapi rangsang, inti lebih dari satu dan terletak
di tepi sel, mengandung serabut otot, memiliki myofibril yang memantulkan
cahaya gelap terang berselang - seling, terdapat pada organ luar.
(Isnani,2012, diakses 27-10/2012 pukul 11.30 WIB)
(Isnani,2012, diakses 27-10/2012 pukul 11.30 WIB)
Sebagian
besar jaringan otot sel-selnya berbentuk serabut - serabut dengan ukuran
panjang bervariasi. Dapat dikatakan tidak mengandung matriks.
Sifat
atau ciri-ciri jaringan otot antara lain :
a. Selnya
memanjang berbentuk serabut
b. Tidak
mengandung matriks
c. Sel-sel
tersusun dalam berkas yang dibungkus oleh jaringan pengikat.
Macam-macam
dari jaringan otot antara lain :
1. Otot
polos
2. Otot
bergaris lintang
3. Otot
jantung
(Waluyo,dkk,2012:13)
a. Otot
polos
Terdiri
atas sel panjang, tidak bergaris melintang atau tidak bercorak atau involunter,
masing-masing dibungkus oleh lamina basalis dan jalinan serat retikulin. Otot
polos terdapat pada visera , terutama pada dinding visera berongga (kecuali
jantung), dinding saluran-saluran, kulit, iris, dan ligament latum uteri.
Fungsi utama otot polos adalah menyempitkan dan melonggarkan rongga atau
saluran. (Waluyo,2006:57)
Otot polos bekerja dibawah saraf
tidak sadar, lambat menanggapi rangsang, inti satu dan terletak di tengah
sitoplasma, tidak mengandung serabut otot, terdapat pada organ visceral.
(Isnani,2012,diakses 27-10-2012 pukul 11.30
WIB)
b. Otot
bergaris lintang (lurik)
Terdiri
atas berkas-berkas yang sangat panjang, berbentuk silindris, berinti banyak
yang memperlihatkan garis-garis melintang dengan garis tengah 1-100µm. pada
umumnya otot lurik ini melekat pada tulang-tulang kecuali otot lidah. Fungsi
dari otot lurik adalah untuk menggerakkan persendian, otot rangka, bekerja
berpasangan dengan tugas berlawanan.
c. Otot
jantung
Sel
otot jantung kurang lebih paralel satu dengan yang lainnya. Sel otot jantung
memperlihatkan pola pita bergaris melintang yang sama dengan pola garis
melintang pada otot rangka. Disekeliling sel-sel otot terdapat selubung halus
jarring-jaring ikat endomesium yang mengandung jalinan yang kaya dengaan
pembuluh darah.
Serabut-serabutnya
tidak terpisah satu sama lain seperti
serbut-serabut otot polos melainkan berhubungann satu sama lain dengan
perantaraan penghubung-penghubung yang berjalan condong dengan membentuk
jaringan kontraktil.
Letak
otot jantung hanya terdapat pada jantung dan bagian akhir pembuluh besar
sebelum masuk jantung, termasuk sinus koronarius. Otot jantung berperan dalam
pengaturan kontraksi jantung (denyut jantung). Otot jantung dapat
mengkerutsecara teratur dan tidak kenal lelah, sehingga otot jantung memiliki
fungsi untuk menyepitkan dan melonggarkan rongga atau saluran. Dalam beberapa
hal strukturnya ada kemiripan dengan otot polos atau otot rangka.
(Waluyo,2006,61)
4. Jaringan
saraf
Jaringan
saraf terdiri atas sel-sel saraf (neuron) yang mempunyai cirri khusus yaitu mempunyai
penjuluran sitoplasma yang panjang. Sel saraf terletak menyebar diseluruh
tubuh. Sel saraf yang terdapat pada system pusat, selain disusun oleh neuron,
juga disusun oleh neuroglia.
Jaringan
saraf berfungsi untuk melakukan koordinasi dari tubuh, karena kemampuannya
untuk menghantarkan impuls saraf yang berasal dari suatu rangsang. Jaringan
saraf tersebar diseluruh tubuh berupa jalinan komunikasi terpadu. Secara
anatomis susunan atau jaringan saraf dibagi dalam jaringan saraf pusat yang
terdiri atas otak dan medulla spinalis, dan jaringan saraf tepi terdiri atas
serat saraf dan kumpulan kecil sel-el saraf yang disebut ganglion saraf.
Jaringan
saraf berkembang dari ectoderm embrional, yang di induksi untuk berdeferesiasi
kerah ini oleh notokord dibawahnya. (Waluyo,2006:64)
Macam-macam
jaringan saraf berdasarkan structural terdiri atas dua golongan :
a.
Sel saraf atau neuron
Sel ini memiliki
juluran –juluran panjang. Setiap neuron memiliki sekurang-kurangnya seribu
hubungan dengan neuron lain, membentuk suatu system komunikasi yang sangat
kompleks. Neuron tersusun secara berkelompok secara sirkuit seperti halnya
sirkuit elektronik. Fungsi suatu neuron adalah satu set proses koordinasi yang
bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Neuron segera bereaksi terhadap
stimulus dan modifikasi potensial listrik dapat terbatas pada tempat yang
menerima stimulus atau dapat disebarkan keseluruhan bagian neuron oleh
membrane.
b.
Sel neuroglia
Memilki juluran -
juluran pendek yang menunjang dan
melindungi neuron dan berperan serta dalam aktivitas neuron, nutrisi neuron dan
proses pertahanan dari susunan saraf pusat. Sel ini dapat dibagi menjadi :
1. Makroglia
: berasal dari ectoderm, berkembang dari lempeng nuron
2. Microglia
: berasal dari mesoderm. Sel ini paling kecil, gepeng dengan cabang-cabang
dendrite pendek dan inti gepeng.
IV. METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Alat
dan Bahan
4.1.1 Alat
· Mikroskop
4.1.2 Bahan
· Preparat
awetan jaringan ikat dan otot (jaringan hewan)
· Perparat
awetan penampang melintang akar, batang, dan daun (jaringan tumbuhan)
4.2 Skema
Kerja
4.2.1 Pengamatan
jaringan hewan
4.2.2 Pengamatan
jaringan tumbuhan
a) Preparat
Daun
b)
Preparat
Batang
c)
Preparat
Akar
V. HASIL
PENGAMATAN
Daun Jagung
|
Keterangan
|
1. Epidermis
2. Mesofil
Perbesaran : 10x
|
|
Batang Jagung
|
Keterangan
|
1. Kolenkim
2. Epidermis
3. Korteks
Perbesaran: 4x 0,1
|
|
Daun Bayam
|
Keterangan
|
1. Epidermis
2. Mesofil
Perbesaran: 4x 0,1
|
|
Akar Dikotil
|
Keterangan
|
1. Epidermis
2. Korteks
3. Floem
4. Xylem
5. Endodermis
Perbesaran: 4x
|
|
Jaringan Otot Jantung
|
Keterangan
|
1. Inti sel
2. Elastin
Perbesaran: 40x
|
|
Jaringan Saraf Otak
|
Keterangan
|
1. Dendrit
2. Batang Sel
3. Inti sel
4. Akson
5. Selubung mylin
Perbesaran: 4x 10
|
|
Jaringan Ikat Padat
Tak Beraturan
|
Keterangan
|
1. Kalogen
2. Elastin
Perbesaran : 4x
|
|
Jaringan Ikat Kendor
|
Keterangan
|
1. Elastin
Perbesaran : 4x
|
|
Batang Amaranthus
Spinosa
|
Keterangan
|
1. Epidermis
2. Korteks
3. Jaringan
pengangkut
Perbesaran : 4 x 0,1
|
|
Jaringan Otot Polos
|
Keterangan
|
1. Membran sel
2. Sitoplasma
3. Inti sel
Perbesaran : 40x
|
|
Batang Ficus Elastica
|
Keterangan
|
1. Epidermis
2. Korteks
3. Jaringan
pengangkut
4. Empulur
Perbesaran : 4 x 0.1
|
|
Jaringan Otot Rangka
|
Keterangan
|
1. Elastin
2. Kalogen
Perbesaran : 10 x
0,25
|
|
Akar Jagung
|
Keterangan
|
1. Epidermis
2. Korteks
3. Endodermis
4. Jaringan
pengangkut
|
|
Jaringan ikat Padat
Teratur
|
Keterangan
|
1. Membrane sel
2. Sitoplasma
3. Inti sel
Perbesaran : 40x
|
VI. PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini, praktikan dituntut untuk mengamati beberapa
jaringan pada hewan dan tumbuhan, hal ini bertujuan agar praktikan mampu
menjelaskan jaringan penyusun pada hewan dan jaringan penyusun pada tumbuhan.
Untuk jaringan pada hewan kami pengamati jaringan saraf otak, jaringan ikat
padat tak beraturan, jaringan ikat kendor, jaringan otot jantung, jaringan otot
polos, jaringan otot lurik dan jaringan ikat padat teratur. Sedangkan untuk
jaringan pada tumbukan kami mengamati daun jagung (Zea mays), batang
jagung (Zea mays), daun bayam, akar dikotil Arachis hypogeae, batang
Amarabthus spinosa, batang Ficus elastica, dan akar jagung.
a.
Mengamati
penampang melintang daun
Daun diamati dalam praktikum ini adalah preparat daun
bayam (daun dikotil) dan preparat daun jagung (daun monokotil). Pengamatan
pertama yang kami lakukan adalah mengamati preparat daun jagung dengan
oerbesaran 10x. Gambar di mikroskop menampilkan beberapa
struktur dan susunan jaringan. Diantaranya jaringan epidermis, dan jaringan
mesofil.
1)
Epidermis terdiri atas sel yang
dinding selnya tebal berlapis kutikula. Jaringan ini berfungsi sebagai
pelindung dan pada jaringan ini terdapat stomata atau sel lain yang merupakan
derivate dari jaringan epidermis. Lapisan kutikula berfungsi untuk mengurangi
penguapan. Pada bagian daun bawah biasanya ditemukan bentuk modifikasi dari
sel-sel epidermis yaitu berupa sel penutup pada stomata sehingga memungkinkan
CO2 berdifusi masuk kedalam dau untuk pertukaran zat dan keperluan
fotosintesis. Stomata dapat berada di kedua
permukaan daun (amfistomatik) atau salah satu permukaan, antara lain
di bagian bawah (hipostomatik). Pada daun terapung di air, stomata
hanya terdapat di bagian atas (epistomatik). Letak stomata dapat sejajar dengan
epidermis lainnya (stomata paneropor), tenggelam dibandingkan deretan epidermis
(stomata kriptopor) atau kadang-kadang berada di atas permukaan sel-sel
epidermis seperti pada daun terapung. Sel-sel kipas berfungsi untuk mengurangi
penguapan pada peristiwa menggulungnya daun, misalnya terdapat pada suku
rumput-rumputan. Sel litokis merupakan modifikasi epidermis, mengandung
sistolit yang terdiri atas kristal kalsium karbonat.
2)
Mesofil Daun
Mesofil mengisi bagian tengah daun. Pada umumnya, mesofil diisi oleh
jaringan parenkim. Berdasarkan susunannya, bagian mesofil ini dapat dibagi
menjadi dua bagian, yaitu mesofil
tiang (palisade) dan mesofil bunga karang.
Mesofil tiang (palisade) tersusun atas sel-sel parenkim berbentuk
silinder yang tersusun rapat. Sel-sel parenkim tersebut memiliki klorofil,
sehinnga disinal tempat terjadinya fotosintesis. Pada umumnya, mesofil tiang
hanya terdapat di bagian atas daun. Namun, beberapa jenis tumbuhan ada yang
memiliki mesofil tiang di bagian atas dan bawah daun. Seperti mesofil tiang,
sel-sel mesofil bunga karang (spons) juga memiliki klorofil. Mesofil
bunga karang terbentuk dari sel-sel parenkim yang bercabang-cabang dengan
susunan yang renggang. Dengan demikian, banyak terdapat ruang antarsel di mesofil
bunga karang.
Selanjutnya
kami mengamati preparat daun bayam dengan perbesaran 4x 0,1 yang terlihat
gambar pada mikroskop adalah jaringan Epidermis dan Mesofil. Sama seperti yang
terlihat pada preparat daun jagung.
Perbedaan
tumbuhan monokotil dilihat dari stuktur daunnya:
·
Tumbuhan monokotil :
pertulangan daun sejajar atau melengkung
·
Tumbuhan dikoti:
pertulangan daun menyirip atau menjari
b.
Mengamati
Mengamati penampang melintang batang
Pada pengamatan ini, preparat yang kami amati adalah
preparat awetan batang jagung(monokotil), preparat awetan batang amaranthus
spinosa(monokotil) dan preparat awetan batang ficus Elastica(dikotil). Dari
hasil pengamatan pada preparat awetan batang jagung(monokotil), dengan
perbesaran 4x 0,1 terlihat struktur dan susunan jaringannya yaitu:
1) Epidermis
Epidermis
terdiri atas sel yang dinding selnya tebal berlapis kutikula. Jaringan ini
berfungsi sebagai pelindung bagian lebih dalam dibandingkan epidermis. Selain
itu jugadapat membantu tumbuhan menempel dengan kokoh pada batang berganti
menjadi jaringan tua. Sel epidermis pada batang berganti menjadi jaringan
gabus. Tersusun oleh selapis sel yng tersusun rapat tanpa ruang antar sel,
dinding sebelah luar dilengkapi dengan kutikula yang berfungsi untuk melindungi
batang dari kekeringan.
2) Korteks
Korteks
letaknya dibagian dalam setelah epidermis, dan tersusun oleh sel-sel parenkim
berdinding tipis. Letak sel parenkim ini tidak teratur sehingga banyak
terbentuk ruang antar sel. Korteks tersusun atas jaringan kolenkim dan
sklerenkim yang berfungsi menyokong dan memperkuat tubuh. Sel-sel yang berada
didalam mengandung amilum dan bagian tersebut dinamakan sarung tepung. Korteks
ini berfungsi sebagai tempat pertukaran gas karena adanya ruang antar sel serta
untuk keperluan fotosintesis.
3) Kolenkim
Jaringan penguat pada batang dapat berupa kolenkim, sklerenkim dan
parenkim kulit. Dimana kolenkim ini berfungsi sebagai penyokong bagian tumbuhan
muda yang sedng tumbuh. Sklerenkim berfungsi sebagai penyokong sekaligus
pelindung. Dan parenkim kulit ini berfungsi sebagai jaringan dasar yang menjadi
tempat bagi jaringan-jaringan yanglain, selain itu juga berfungsi sebagai
jaringan penghasil dan penyimpan.
Dari hasil pengamatan pada preparat awetan Amaranthus
spinosa(monokotil), dengan
perbesaran 4x 0,1 terlihat struktur dan susunan jaringannya yaitu: Epidermis, Korteks dan jaringan pengangkut. Jaringan pengangkut berupa xylem dan
floem. Jaringan tersebutterletak pada stele (silinder pusat). Berkas pengangkut
xylem berfungsi menyalurkan
air dari akar menuju bagian atas tanaman, sedangkan floem berfungsi menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis ke
seluruh bagian tumbuhan.
Selanjutnya yaitu pengamtan pada batang Ficus
elastic dengan perbesaran 4x 0,1, pada gambar mikroskop terlihat struktur
dan susunan jaringannya yaitu: Epidermis, korteks, jaringan pengangkut dan Empulur.
Empulur
yang berada di bagian dalam lingkaran kambium pembuluh, sebenarnya terdiri atas
jaringan parenkim yang juga berfungsi sebagai penyimpan makanan cadangan . Pada
saat dewasa, beberapa jenis tumbuhan kayunya berlubang di bagian tengah. Hal
tersebut disebabkan empulurnya mengalami degenerasi sehingga menciptakan ruang
kosong di tengah kayu. Susunan lapisan pada batang monokotil tidak terlalu
berbeda dengan susunan lapisan batang dikotil. Pada batang monokotil,
terdapat epidermis, korteks, jaringan pembuluh, dan empulur. Empulur pada
monokotil sering pula disebut sebagai jaringan
dasar. Empulur umumnya terdiri atas jaringan parenkim yang memiliki
makanan cadangan.
Perbedaan stuktur dikotil dan monokotil berdasarkan
struktur batang:
Struktur Batang tumbuhan Monokotil:
1)
Batang tidak
bercabang-cabang.
2)
Pembuluh
angkut tersebar.
3)
Tidak
mempunyai kambium vaskular, sehingga tidak dapat tumbuh besar.
4)
Mempunyai
meristem interkalar.
5)
Tidak
mempunyai jari-jari empulur.
6)
Bagian koteks
tidak tampak nyata.
7)
Tidak ada
kambium antar xilem dan floem.
Struktur Batang Tumbuhan Dikotil.
1)
Batang
bercabang-cabang.
2)
Pembuluh
angkut teratur dalam susunan lingkaran atau berseling radial.
3)
Mempunyai
kambium vaskuler, sehingga dapat tumbuh besar.
4)
Tidak
mempunyai meristem interkalar.
5)
Jari-jari empulur berupa parenkim di antara
berkas pengangkut.
6)
Korteks tampak
nyata, dan dapat dibedakan antara korteks dan empulur.
7)
Ada kambium
diantara xilem dan floem.
c.
Mengamati
penampang melintang akar
Pada pengamatan bagian
ini, kami mengamti perparat awetan akar Arachis hipogeae( akar dikotil)
dan preparat awetan akar jagung. Pengamatan
preparat awetan mengenai akar Arachis
hypogaea dan preparat awetan akar jagung dengan perbesaran 4x dan 4x 0,1
Menghasilkan gambar dan tampak beberapa struktur dan susunannya diantaranya
sebagai berikut : epidermis, korteks, endodermis, Floem dan xylem.
1) Jaringan
epidermis akar
berfungsi sebagai pelindung dan tempat terjadinya difusi osmosis. Air dan mneral
meresap melalui epidermis akar. Rambut akar merupakan tonjolan epidermis yang
berfungsi untuk menyerap air tanah. Dan epidermis akar atas satu lapis sel yang
tersusun rapat. Dinding sel epidermis akar tipis sehingga mudah ditembus air.
2) Korteks akar tersusun
dari beragam sel yang membentuk beberapa lapis sel. Dinding sel tipis dan
mempunyai banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas.
3) Endodermis
lapisan in terletak disebelah dalam kortekks
yaitu berupa sebaris sel-sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel, dan
dinding selnya mengalami penebalan gabus.
4) Jaringan pengangkut berupa
xylem dan floem. Jaringan tersebut terletak pada stele (silinder pusat). Berkas
pengangkut xylem berfungsi menyalurkan
air dari akar menuju bagian atas tanaman, sedangkan floem berfungsi menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis ke
seluruh bagian tumbuhan.
Adapun perbedaan struktur antara
monokotil dan dikotil dari segi akar adalah sebagai berikut:
Sturtur akar tumbuhan
monokotil:
1) Serabut
2) Batas
antara ujung akar dan kaliptra jelas.
3) Perisikel
terdiri dari beberapa lapis sel berdinding tebal.
4) Letak
berkas pengangkut antara xilem dan floem pada akar tua tetap berselang-seling.
5) Mempunyai
empulur yang luas pada pusat akar.
6) Tidak
mempunyai kambium.
7) Tidak
mempunyai lengan xilem.
Struktur Akar Tumbuhan
Dikotil
1) Akar
tunggang
2) Batas
antara ujung akar dengan kaliptra tidak jelas.
3) Perisikel
terdiri dari satu lapis sel berdinding tebal.
4) Letak
berkas pengangkut pada akar sekunder bersifat kolateral, xilem di dalam dan
floem diluar.
5) Mempunyai
empulur sempit atau tidak mempunyai empulur pada pusat akar.
6) Kambium
tampak sebagai meristem sekunder.
7) Jumlah
lengan xilem antara 2 sampai 6.
Dari
hasil pengamatan di tas kita bisa mengetahuo perbedaan stuktur akar, batang dan
daun, yaitu:
Struktur akar tumbuhan
|
|
Monokotil
|
Dikotil
|
Struktur batang tumbuhan
|
|
floem-xilem
|
|
Struktur daun tumbuhan
|
|
Perbedaan struktur akar, batang dan daun tumbuhan
|
||
Monokotil
|
Dikotil
|
|
Akar
|
Xilem berdekatan dengan floem dan tidak punya kambium
(kolateral tertutup)
|
Xilem berbentuk bintang di pusat. Dikelilingi floem
yang dipisahkan oleh kambium (kolateral terbuka)
|
Batang
|
Jaringan endodermis tidak tampak, tidak ada
perisikel dan empelur, jaringan
pembuluh tersebar dan tidak berkambium, memiliki koleoptil.
|
Memiliki jaringan endodermis, perisikel dan empelur,
jaringan pembuluh konsentris, ukuran seragam dan berkambium.
|
Daun
|
Mesofil terdiri dari parenkim palisade dan spons
|
Hanya memiliki parenkim spons.
|
Selain
pengamatan pada jaringan sel tumbuhan, kami juga mengamati preparat awetan sel
hewan diantaranya: preparat awetan saraf otak, preparat awetan jaringan ikat
padat tak beraturan, preparat awetan jaringan ikat kendor, preparat awetan
jaringan otot polos. preparat awetan otot rangka, preparat awetan otot jantung
dan preparat awetan jaringan ikat padat teratur.
d.
Mengamati
jaringan ikat padat dan jaringan ikat
kendur
Dari hasil pengamtan yang telah kita lakukan,
jaringan ikat padat dan jaringan ikat kendor, jaringan ikat padat ada yang
beraturan dan ada yang tidak beraturan. Pada pengamatan oreparat awetan
jaringan ikat pada dilakukan dengan perbesaran 4x, pada gambar di mikroskop
tampak jaringan ikat padat tak beraturan mengan dung kolagen dan elastin. Jaringan
ikat padat terutama mengandung serat kologen (fibra colageni) dengan subtantia
fundamentalis yang minimal, serat- serat itu tersusun dalam berkas paralel,
suatu pengaturan yang memaksimalkan kekuatan nonelsatis. Selain fibroblas sel-
sel dalam jaringan ini jarang ditemukan. Serat kologen memiliki daya regang
yang besar, dan fungsi utamanya adalah penyongkong. Serat kologen juga
menunjukkan orientasi acak dan paling banyak terdapat di bagian tubuh yang
memerlukan penyokong kuat untuk menahan tarikan dari segala arah. Jaringan ikat padat ini membentuk tandon
sebagai tempat perlekatan otot dan tulang , dan ligamen sebagai tempat
persendian tulang dengan tulang. Terdapat pada dermis, tunica submucosa saluran
pencernaan.
Jaringan
ikat kendur tersusun dari matriks (cairan lendir mukus) yang mengandung serabut
kolagen dan serabut elastis. Jaringan ini terdapat di sekitar pembuluh darah,
saraf, organ tubuh, dan dibawah kulit. Fungsi dari jaringan ikat kendur adalah
untuk membungkus pembuluh darah, membantu melekatkan organ pada otot dinding
tubuh, memberi bentuk pada organ, mengikatkan kulit pada jaringan dibawahnya,
dan membentuk membran pembatas antara jantung dan perut.
Fungsi serabut kolagen adalah
sebagai bahan pengikat, memberi kekuatan dan daya regang yang besar, sedangkan
serabut elastin berfungsi memberi sifat kenyal pada pembuluh darah dan sejumlah
ligament. Namun kedua jaringan ini memiliki perbedaan pada susunan
serat-saratnya. Pada jaringan ikat padat tersusun oleh serat-serat yang padat
dan pada jaringan ikat longgar tersusun oleh serat-serat yang renggang.
Perbedaan dari jaringan ikat padat dan jaringan ikat kendur juga terdapat pada
tempat melekatnya kedua jaringan tersebut dan fungsi dari masing- masing
jaringan.
e.
Mengamati
jaringan otot polos, jaringan otot jantung, jaringan otot rangka
Pada
pengamatan jaringan otot polos, perbesaran yang kami gunakan adalah 40x. gambar
yang tampak pada mikroskop adalah membrane sel, inti sel dan sitoplasma.
Jaringan otot polos ini memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
1)
Bentuk sel memanjang dengan ujung
meruncing,
2)
Berinti satu di tengah
3)
Miofibril tidak bewarna
4)
Merupakan otot tak sadar dan
5)
Rreaksi terhadap rangsang lambat.
Jaringan otot polos
terletak di saluran pencernaan, pernapasan, pembuluh darah, dan pembuluh limfe.
Jaringan otot polos berfungsi untuk melangsungkan gerakan di luar kehendak dan
mengontrol diameter pembuluh darah dan biji mata.
Pada pengamatan jaringan otot jantung, perbesaran
yang kami gunakan adalah 40x. gambar yang tampak pada mikroskop adalah inti sel
dan elastin. Jaringan otot jantung ini memiliki cirri-ciri:
1)
Bentuk sel silindris dan relatif panjang
2)
Susunan seperti otot lurik
3)
Berinti satu atau dua di tengah
4)
Merupakan otot tak sadar
5)
Tidak pernah lelah, dan reaksi terhadap
rangsang lambat.
Jaringan
otot jantung terletak di dinding jantung, fungsi dari otot jantung ini adalah
yang menyebabkan jantung menguncup dan mengembang sehingga darah terpompa. Pada
otot jantung terdapat discas intercalaris yaitu batas di antara serat-serat
otot jantung yang di tandai dengan garis melintang dan discas intercalaris ini
hanya terdapat pada otot jantung saja.
Pada pengamatan jaringan otot rangka,
perbesaran yang kami gunakan adalah 10x 0,25, gambar pada mikroskop menunjukkan
Elastin dan kalogen.
Otot
Rangka mempunyai Ciri-ciri sebagai berikut : Mempunyai garis gelap terang yang
sangat jelas,
1. Mempunyai
inti yang banyak dan terletak ditepi
2. Respon terhadap rangsang cepat
3. Otot sadar
4. Dalam
bekerja timbul lelah
5. Terletak
pada tulang.
f.
Mengamati
jaringan saraf
Pada pengamatan pada jaringan saraf, perbesaran yang
kami gunakan adalah 4x 10. Jaringan saraf merasakan adanya
stimulus atau rangsangan dan menghantarkan sinyal dari satu bagian tubuh hewan.
Jaringan ini tersebar diseluruh tubuh , secara anatomis susunan atau jaringan
saraf dibagi dalam susunan saraf pusat yang terdiri dari otak, medula spinalis
dan susunan saraf tepi yang terdiri dari saraf uranialis dan spinalis. Jaringan
ini disusun oleh sel- sel saraf yang disebut neuron dan neuroglia. Gambar yang tampak di
mikroskop adalah Dendrit, batang sel, inti sel, akson dan selubung mylin. Jaringan
saraf memiliki bagian- bagian yang tidak di miliki oleh jaringan- jaringan lain
pada hewan. Itu berkaitan dengan fungsi dari jaringan saraf yaitu untuk
menghantarkan rangsangan dari bagian tubuh yang satu ke bagian yang lain.
Sehingga struktur dan penyusunnya berbeda dari semua jaringan- jaringan pada
hewan.
VII. KESIMPILAN
Dari pengamatan diatas dapat disimpulkan:
1. Jaringan
merupakan sekelompok sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan
pada hewan dibedakan menjadi jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan
jaringan saraf.
Jaringan
epitel berfungsi sebagai Proteksi atau perlindungan, Absorbsi, Lubrikasi,
Sekretoris
Jaringan
ikat berfungsi Melekatkan suatu jaringan ke jaringan yang lain
Jaringan
otot. Otot berfungsi sebagai alat gerak aktif
Jaringan
saraf berfungsi untuk melakukan
koordinasi dari tubuh, karena kemampuannya untuk menghantarkan impuls saraf
yang berasal dari suatu rangsang
2. Jaringan-jaringan
penyusun tubuh tumbuhan antara lain :
a. Jaringan
epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam tumbuhan
b. Kortek
berfungsi sebagai tempat pertukaran gas karena adanya ruang antar selnya.
c. Jaringan
pengangkut berfungsi mengangkut air dan mineral dari dalam tanah oleh xyilem
dan mengangkut hasil fotosintesis dari daun oleh floem
d. Jaringan
penguat berfungsi sebagai penyokong dan penunjang tumbuhan agar berdiri kokoh.
VIII. DAFTAR
PUSTAKA
Supriyanto,dkk.
1992. Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Jember.
Priadi,
Arif. 2009. Biologi 2 . Jakarta:
Yudistira
Campbell et al. 1999. Biologi. Jakarta : Airlangga
Isnani,2012.Struktur Jaringan Hewan. http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/struktur-jaringan-pada-hewan19.html
diakses 27-10/2012 pukul 11.30 WIB
Ramley.2012.Jaringan
Hewan.http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2272363-jaringan-hewan-scribd/#ixzz2ASsQte5n
diakses 26 oktober 2012 pukul 11.30
Waluyo,dkk.2010.Petunjuk Praktikum Biologi Dasar.Jember
: Universitas Jember
Waluyo,dkk.2012.Petunjuk Praktikum Biologi Dasar.Jember
: Universitas Jember
Waluyo,joko.2006.Biologi Dasar.Jember:Universitas Jember
Yatim, Wildan.1990.Histologi.Bandung : Tarsito
LAMPIRAN
Caesars Palace Casino | Dr. Maryland
BalasHapusCaesars Palace Casino. Located in Chester, New London, the 당진 출장샵 iconic 경산 출장샵 William Hill 익산 출장마사지 Hotel and Casino is located 시흥 출장마사지 in the heart of London, Rating: 4 제주 출장안마 · 1,400 reviews