BIOLOGI
DASAR
ACARA
1
PENGGUNAAN
MIKROSKOP SERTA
PENGAMATAN
BENTUK DAN STRUKTUR SEL
Nama : Izzatul Munawwaroh
NIM
: 120210101041
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JEMBER
I.
Judul
Penggunaan
Mikroskop serta Pengamatan Bentuk dan Struktur Sel.
II. Tujuan
- Memperkenalkan
komponen- komponen mikroskop dan cara penggunaannya.
- Menentukan
luas bidang pandang mikroskop.
- Mempelajari
cara menyiapkan bahan- bahan yang akan diamati dibawah mikroskop.
III.
Dasar
Teori
1. MIKROSKOP
Panca indera manusia memiliki kemampuan daya pisah yang
terbatas, karena itu banyak masalah mengenai organisme yang akan diamati hanya
dapat diperiksa dengan menggunakan alat-alat bantu, salah satu alat bantu yang
sering digunakan dalam pengamatan preparat mikroskopis adalah mikroskop.
Mikroskop (latin; micro: kecil, scopium: penglihatan), yang
berfungsi untuk meningkatkan kemampuan daya pisah seseorang, sehingga
memungkinkan untuk dapat mengamati obyek yang sangat halus. (Tim Dosen Pembina,
2013: 1)
Ada
dua jenis mikroskop
berdasarkan pada kenampakan
obyek yang diamati,
yaitu mikroskop dua dimensi
(mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga
dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber
cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
a. Mikroskop
cahaya
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran
maksimal 1000 kali. Mikroskop memiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat
berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa
obyektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler
terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.Lensa okuler pada mikroskop bisa
membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah
mikroskop terdapat dudukan lensa obektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau
lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat
preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk
menerangi obyek dan lensa mikroskop yang lain. (Sutanto, 2007:23)
b. Mikroskop
stereo
Mikroskop
stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang
berukuran relatif besar. Mikroskop stereo mempunyai perbesaran 7 hingga 30
kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga
dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya.
Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa obyektif. (Sutanto, 2007:24)
c. Mikroskop
electron
Adalah sebuah mikroskop yang mampu
melakukan pembesaran obyek sampai duajuta kali, yang menggunakan elektro statik
dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta
memiliki kemampuan pembesaran obyek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari
pada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini menggunakan jauh lebih banyak
energi dan radiasi elektro maknetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop
cahaya. (Sutanto, 2007:24)
Sifat bayangan pada mikroskop di tentukan pada 2 lensa, yaitu
lensa obyekif dan lensa okuler. Lensa obyektif mempunyai sifat bayangan maya,
terbalik dan diperkecil. Sedangkan lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata,
tegak dan diperbesar. Benda yang diamati diletakkan sedekat mungkin dengan
titik fokus lensa obyektif. Sedangkan mata kita tepat berada I lensa okuler.
Mata pengamat berada dibelakang lensa obyektif yang kebetulan bayangan dari
okuler tepat di titik focus. Lensa okuler dinamakan pegamat secara rileks dan
pengamatan dilakukan secara terakomendasi bila bayangan obyektif berada diruang
utama okuler. Mikroskop yang terdiri dari lensa positif, bayangan akhir barada
jauh tak terhingga, yang memiliki sifat bayangan diperbesar, maya dan tegak.
2.
BENTUK, UKURAN, DAN STRUKTUR SEL
Sel
adalah unit structural dan unit fungsional dasar dari setiap organisme. Sel
mempunyai bentuk dan ukuran yang bervariasi serta mempunyai struktur tertentu.
Tiap bagian sel mempunyai fungsi sendiri-sendiri.
A. Bentuk-bentuk
sel
Bentuk
sel bermacam-macam tergantung dari fungsinya. Ada yang berbentuk bulat (sel
telur, eritrosit), berbentuk batang (sel epitel), berbentuk seperti kumparan
(sel-sel otot polos), berbentuk seperti bintang (sel-sel jarinagn pengikat),
berbentuk seperti labah-labah (sel syaraf). Beberapa sel tertentu dapat
berbentuknya. Sel yang demikian disebut sel ameboid. Misalnya sel amoeba dan
sel-sel darah putih (leukosit). (Soesilo, 1986:1.1-1.2)
B. Ukuran
Sel
Ukuran
sel bervariasi tergantung dari organismenya. Ada sel-sel yang hanya dapat
dilihat dengan mikroskop ada pula yang dapat dilihat dengan mata biasa. Sel
yang paling besar adalah kuning telur burung atau kuning telur reptile. Kuning
telur ayam biasa mempunyai diameter sekitar 3 cm. kuning telur burung unta yang
hidup di Afrika mempunyai sel telur yang paling besar. Sel yang paling kecil
adalah sel bakteri. (Soesilo, 1986:1.2)
C. Sel
terdiri atas protoplasma dan selaput plasma. Protoplasma dapat dibedakan lagi
atas sitoplasma dan nucleus (inti). Selaput plasma ada yang dibungkus oleh
lapisan bahan mati (selulosa) ada yang tidak. Bagian-bagian itu dapat
dituliskan secara singkat sebagai berikut:
Sel
|
Selaput Plasma
|
Protoplasma
|
Sitoplasma
|
Nukleus (inti)
|
(Soesilo,
1986:1.2)
Organel-
organel dalam sel terdiri dari:
- Membran
sel adalah membran yang menyelubungi sel
- Sitoplasma
cairan sel yang di bungkus oleh membran plasma, penyusun utama dari
sitoplasma adalah air (90%). Sitoplasma berfungsi sebagai media media
terjadinya reaksi kimia sel.
- Dinding
sel dalah lapisan terluar yang mempertahankan bentuk sel dan melindungi
sel dari kerusakan mekanis, terbuat dari selulosa, polisakarida lain dan
protein.
- Nukleus
mengandung sebagian besar gen yang mengendalikan sel eukariota
(sebagian lain gen terletak di dalam mitokondria
dan kloroplas). Nukleus
berfungsi mengedalikan sintesis protein
di dalam sitoplasma dan tempat kromosom.
- Ribosom
adalah kompleks (titik- titik cokelat kecil) yang membuat protein, bebas
dalam sitosol atau berikatan dengan RE kasar atau selaput nukleus.
- Retikulum
Endoplasma adalah jejaring kantong dan tabung bermembran, aktif dalam
sintesisi membran dan proses metabolik lain.
- Aparatus
Golgi adalah organel yang aktif dalam sintesis, modifikasi, pemilahan
produk- produk sel.
- Lisosom
adalah organel pencernaan tempat makromolekul di hidrolisis.
- Vakuola
adalah organel menonjol pada sel tumbuhan tua berfungsi dalam penyimpanan,
penguraian zat sisa, hidrolisis makromolekul.
- Mitokondria
adalah organel tempat respirasi selular terjadi dan sebagian besar ATP di
hasilkan.
- Kloroplas
adalah organel fotosinteti, mengubah energi cahaya matahari menjadi energi
kimia yang tersimpan dalam molekul gula.
- Peroksisom
adalah organel dengan berbagai fungsi metabolik terspesialisasi,
menghasilkan hidrogen peroksida sebagai produk sampingan, kemudian
mengubahnya menjadi air.
- Sentrosom
adalah wilayah tempat mikrotubulus sel bermula, mengandung sepasang
sentriol.
- Plasmodesma
adalah saluran yang menembus dinding sel yang menghubungkan sitoplasma pada sel- sel yang
bersebelahan.
- Flagela
adalah organel lokomosi yang ada pada beberapa sel hewan, tersusun atas
kumpulan mikrotubulus di dalam penjuluran membran plasma.
- Sitoskeleton
berfungsi memperkuat bentuk sel, komponennya terbuat dari protein yang
mencangkup mikrofilamen, filamen intermediet, dan mikrotubulus. (Campbell.
2008,109)
No.
|
Perbedaan
|
Sel
tumbuhan
|
Sel
hewan
|
1
|
Dinding
Sel
|
Ada,
dinding sel kuat dan
Mengalami penebalan terdiri dari selulosa (serat kayu)
|
Tidak
ada membran plasma tipis dan lentur serta tidak mengalami penebalan
|
2
|
Membran
plasma
|
Ada
|
Ada
|
3
|
Sitoplasma
|
Ada
|
Ada
|
4
|
Mitokondria
|
Ada
|
Ada
|
5
|
Lisosom
|
Tidak
ada
|
Ada
|
6
|
Ribosom
|
Ada
|
Ada
|
7
|
Badan
Golgi
|
Ada
|
Ada
|
8
|
Sentrosom
|
Tidak
ada (kecuali pada
Tumbuhan
tingkat
rendah)
|
Ada
|
9
|
Plastida
|
Ada
|
Tidak
ada
|
10
|
Mikrotubulus
|
Tidak
ada
|
Ada
|
11
|
Vakuola
|
Ada
(besar)
|
Tidak
ada, kecuali pada
Protozoa
|
12
|
Retikulum
Endoplasma
(RE)
|
Ada
|
Ada
|
13
|
Nukleus
|
Ada
|
Ada
|
IV.
Metode
Penelitian
1.
ALAT
DAN BAHAN
Alat
:
a. Mikroskop
b. Gelas
obyek dan gelas penutup
c. Pipet
tetes
d. Skalpel
e. Silet
tajam
Bahan
:
a. Potongan
kertas yang bertuliskan huruf “d” atau “b”
b. Air
c. Epitel
rongga mulut
d. Methilen
Blue
e. Alkohol
70%
2. CARA
KERJA
1.
Pengamatan
potongan huruf “d” atau “b”
Meletakkan potongan huruf “d” atau
“b” pada gelas objek dan metutup dengan gelas penutup
|
Membandingkan letak bayangan dengan
letak obyek yang diamati
|
Mengamati arah pergeseran bayangan
benda
|
Menggeser preparat dari kiri ke
kanan sambil memandang ke okuler
|
Menggambar bayangan yang terbentuk
|
Menggunakan perbesaran lensa
obyektif lemah
|
Mengamati bayangan yang nampak
|
Menggambar dan menulis hasil
pengamatan
|
Menghitung luas bidang pandang
|
Mengamati arah pergeseran bayangan
benda
|
Menggambar dan menulis hasil
pengamatan
|
Menggeser
preparat dari depan ke belakang dan sebaliknya sambil memandang okuler
|
2.
Pengamatan
Bentuk dan Stuktur Sel
a.
Pengamatan
Epitel Rongga Mulut (Sel hewan)
Membersihakan tangkai scalpel dengan
alkohol 70%
|
Mengorek bagian rongga mulut dengan
scalpel
|
Mengoleskan
hasil korekan pada gelas benda dan menetesi dengan larutan methilen blue
|
Mengorek bagian rongga mulut dengan
scalpel
|
Mengamati
di bawah mikroskop mulai dari perbesaran lemah ke kuat
|
Menggambar
dan memberi keterangan bagian- bagian sel yang tampak di mikroskop
|
b.
Pengamatan Sel Bawang Merah (Sel Tumbuhan)
Mengambil selaput bagian dalam umbi
lapis bawang merah
|
Meletakkan hasil irisan di atas
gelas benda
|
Menetesi dengan air kemudian menutup
dengan gelas penutup
|
Mengamati di bawah Mikroskop
|
Menggambar dan memberi keterangan
bagian- bagian sel yang tampak di mikroskop
|
V. HASIL PENGAMATAN
A.
Pengamatan
huruf b dan b pada mikroskop
Huruf b
|
Huruf d
|
||
Sebelum Pengamatan
|
Sesudah Pengamatan
|
Sebelum Pengamatan
|
Sesudah Pengamatan
|
Huruf b di geser ke kanan
|
Huruf d di geser kiri
|
||
Huruf b di geser ke depan
|
Huruf d geser ke belakang
|
||
B.
Pengamatan
Epitel Rongga Mulut
Gambar
|
Keterangan
|
C. Pengamatan Sel Bawang Merah
Gambar
|
Keterangan
|
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, hal pertama yang di lakukan
adalah mengenal komponen-komponen mikroskop. Mikroskop merupakan alat yang
digunakan untuk melihat benda mikroskopis, benda yang tidak bisa dilihat oleh
mata telanjang. Mikroskop yang di gunakan dalam pengenalan adalah mikroskop
monokuler Adapun komponen-komponen mikroskop beserta fungsinya adalah sebagai
berikut:
a.
Lensa Okuler
Lensa ini berfungsi
untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa obyektif.
b.
Tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan
menghubungan lensa obyektif dengan lensa okuler.
c.
Revolver
Berfungsi untuk
mengatur perbesaran lensa obyektif dengan cara memutarnya
d.
Lengan Mikroskop
Berfungsi sebagai
pegangan pada mikroskop dan tempat menempel meja benda.
e.
Lensa Obyektif
Berfungsi sebagai
pembentuk bayangan pertama yang mempunyai nilai apertura (daya pisah terhadap
dua benda yang berdekatan sebagai obyek yang terpisah).
f.
Meja Benda
Berfungsi sebagai
tempat meletakkan obyek yang akan di amati.
g.
Penjepit
berfungsi untuk
menjepit kaca yang melapisi obyek agar tidak mudah bergeser.
h.
Lensa kondensor
berfungsi guna
mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan dilihat sehingga dengan
pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal. Merupakan lensa
tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk dalam mikroskop.
i.
Diafragma
Berfungsi untuk
mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
j.
Makrometer (pengatur kasar).
Untuk mencari fokus
bayangan obyek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan
cepat.
k.
Mikrometer (pengatur lambat).
Pengatur ini
berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat
l.
Reflektor (terdiri dari cermin datar dan cermin cekung).
Berfungsi untuk
memantulkan cahaya dari cermin ke meja obyek melalui lubang yang terdapat di
meja obyek dan menuju mata pengamat
m.
Kaki Mikroskop
Berfungsi untuk
menyangga atau menopang mikroskop.
Cara Menggunakan Mikroskop
Letakkan
mikroskop pada meja sedemikian rupa agar praktikan lebih mudah melakukan
pengamatan melalui tabung mikroskop. Pastikan mikroskop terletak pada tempat yang aman, atur
pencahayaan dan peralatan yang telah siap dipakai, kemudian lakukan pengaturan
pencahayaan. Objek pengamatan (preparat) dapat diamati di mikroskop dengan
jelas apabila cahaya yang masuk cukup memadai. Mikroskop ada yang sudah
dilengkapi sumber cahaya berupa lampu sehingga untuk mengatur pencahayaan
tinggal menghidupkan lampunya saja. Mikroskop yang belum dilengkapi dengan
sumber cahaya dapat menggunakan cahaya lampu maupun sinar matahari. Aturlah
diafragma dan kedudukan cermin hingga cahaya terpantul melalui lubang meja
objek. Jangan mengarahkan cermin ke arah sinar matahari secara langsung, karena
cahaya yang memantul ke mata dapat mengganggu penglihatan. Pencahayaan sudah
tepat dan memadai, bila diamati dari lensa okuler akan tampak lingkaran yang
terangnya merata. Inilah yang disebut dengan lapangan pandang. Apabila lapangan
pandang sudah tampak namun belum jelas, cobalah putar/ganti lensa objektif
dengan cara memutar revolver. Setelah pengaturan pencahayaan, maka untuk dapat
melihat objek (preparat/ sediaan) melalui mikroskop gunakan lensa objektif yang
memiliki perbesaran lemah dulu.
Cara
menyiapkan bahan bahan yang akan diamati dibawah mikroskop
Untuk
membuat preparat
non-permanen dilakukan
sebagai berikut. Letakkan medium (berupa setetes air) diatas gelas obyek, dan
letakkan bahan yang akan diamati didalam medium. Selanjutnya tutuplah dengan
kaca penutup. Usahakan agar tidak terdapat gelembung udara pada medium. Hal ini
dapat diusahakan dengan beberapa langkah berikut: pegang kaca penutup dengan
posisi 45o terhadap
gelas obyek, sentuhkan tepi bawah kaca penutup pada permukaan medium dan
perlahan-lahan rebahkan sehingga kaca penutup terletak di atas kaca obyek. Jika
masih ada gelembung udara ulangi pekerjaan tersebut sampai tidak ada gelembung
udara. Amati preparat yang anda buat dibawah mikroskop dengan terlebih dahulu
menggunakan perbesaran lemah (10x10), kalau sudah diketahui obyek yang akan
diamati kemudian memakai perbesaran kuat (10x20 atau 10x40).
Setelah pengenalan
mikroskop praktikum selanjutnya adalah mengamati preparat potongan kertas yang
bertuliskan huruf b dan d yang diletakkan pada meja mikroskop yang diamati
dengan perbesaran lemah , dan kemudian diamati melalui lensa okuler praktikan
yang hasul bayangannya atau hasil pengamtannya menjadi huruf “q” yang ukurannya
lebih besar dari semula. Hal tersebut terjadi disebabkan lensa obyektif dan
lensa okuler merupakan lensa cembung, sehingga bayangan yang dihasilkan
memiliki sifat nyata, terbalik dan diperbesar. Lalu yang menentukan sifat
bayangan akan ditentukan oleh lensa okuler, yaitu bayangan menghasilkan sifat
maya, terbalik dan diperbesar, oleh karena itulah mengapa potongan kertas yang
bertuliskan huruf “b” menjadi huruf “q”. Dan begitu pula dengan potongan kertas
yang bertuliskan huruf “d”, maka bayangan yang dihasilkan adalah huruf “p”. Hal tersebut bisa kita amati dalam hasil
pengamtan dan hal ini juga sesuai dengan teori yang telah kita yakini
kebenarannya.
Dalam praktikum dan
pernyataan diatas, kita juga dapat mengetahui bagaimana suatu preparat (potongan
huruf “b” dan “d”) tersebut pada saat di geser dari kiri ke kanan dan dari
kanan ke kiri. Pada preparat huruf “b” ketika di geser ke kanan, ternyata bayangan menunjukkan arah
yang berlawanan, yaitu bergeser dari kanan ke kiri, hal tersebut disebabkan
karena bayangan yang terbentuk yang dilihat pada lensa okuler yaitu merupakan
kebalikan/ berlawanan arah dengan
pergeseran obyek yang disebabkan karena bayangan yang dibentuk oleh lensa
okuler dan lensa obyektif sama-sama terbalik, Begitupun pula pada preparat
huruf “d” yang di geser dari kanan ke kiri pergeseran bayangan obyek
menunjukkan bergeser dari kiri ke kanan. Ketika preparat di geser ke belakang
maka bayangan menunjukkan arah ke depan dan begitu pula ketika preparat digeser
ke depan maka bayangan obyek menunjukkan arah ke belakang.
Praktikum
selanjutnya adalah mengamati sel bawang merah, obyek yang diamati adalah
selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah yang diiris sekecil dan setipis
mungkin dengan menggunakan silet tajam. Dan juga pengamatan epitel pada bagian
rongga mulut, pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan struktur dan
bentuk sel hewan dan sel tumbuhan. Pada sel epitel rongga mulut bentuknya tidak
beraturan hal tersebut dikarenakan pada sel hewan tidak memiliki dinding sel.
Sesuai hasil pengamatan bagian- bagian sel yang tampak adalah
membran sel, sitoplasma, dan inti sel atau nukleus.
1. Membran
sel adalah membran yang menyelubungi sel, membran ini berupa lapisan sangat
tipis yang terbentuk dari molekul lipid
dan protein.
Membran sel ini bersifat dinamik dan
kebanyakan molekulnya dapat bergerak di sepanjang bidang membran. Membran sel
berfungsi sebagai sebagai rintangan selektif yang memungkinkan aliran oksigen,
nutrien, dan limbah yang cukup untuk melayani seluruh volume sel. Membran sel
juga berperan dalam sintesis ATP,
pensinyalan sel,
dan adhesi
sel.
2. Sitoplasma
adalah cairan sel yang di bungkus oleh membran plasma, penyusun utama dari
sitoplasma adalah air (90%). Sitoplasma berfungsi sebagai media media
terjadinya reaksi kimia sel.
3. Nukleus
mengandung sebagian besar gen
yang mengendalikan sel eukariota (sebagian lain gen
terletak di dalam mitokondria dan kloroplas).
Nukleus berfungsi mengedalikan sintesis
protein di dalam sitoplasma dan tempat kromosom.
Sesuai
dengan teori, ternyata sel hewan tidak memiliki dinding sel yang menyebabkan
bentuknya lentur dan dapat berubah sesuai dengan kegunaannya. Sel hewan hanya
memiliki memnran sel yang tersusun atas dua lapis, yaitu lapisan perifer yang
perifer yang menyusun tepi luar dan dalam membrane lapisan protein integral.
Molekul-molekul protein dan lemak itu tdk statis melainkan senantiasa bergerak,
dapat dibayangkan molekul lemak sebagai “benda cair” yang di atasnya dan di
dalamnya terdapat molekul-molekul protein yang berenang. Itulah sebabnya
struktur membrane yang demikian disebut sebagai membrane mosaic cair (fluid
mosaic membrane) struktur lemak yang mengambang dan berenang inilah yang tidak
memungkinkan sel hewan berdinding sel.
Pada
sel umbi lapis bawang merah, bentuk selnya beraturan karena sel ini termasuk
dalam sel tumbuhan sehingga memiliki dinding sel. Bagian- bagian sel yang
tampak adalah dinding sel, sitoplasma, dan inti sel atau nukleus.
1.
Dinding
sel
Bila kita lihat
lewat mikroskop, sel tumbuhan akan tampak tersusun rapi, dan memiliki bentuk
tetap. Umumnya segi enam. Berbeda dengan sel hewan, yang bentuknya tidak tetap.
Hal ini dikarenakan sel tumbuhan memiliki dinding sel. Dinding sel tumbuhan
tersusun dari selulosa, protein, dan terkadang lignin (zat kayu).
2. Sitoplasma
adalah cairan sel yang di bungkus oleh membran plasma, penyusun utama dari
sitoplasma adalah air (90%). Sitoplasma berfungsi sebagai media media
terjadinya reaksi kimia sel.
3. Nukleus
mengandung sebagian besar gen
yang mengendalikan sel eukariota (sebagian lain gen
terletak di dalam mitokondria dan kloroplas).
Nukleus berfungsi mengedalikan sintesis
protein di dalam sitoplasma dan tempat kromosom.
Dari pernyataan di
atas dapat dikatakan bahwa dinding sel dan membran sel merupakan salah satu
perbedaan antara struktur sel hewan struktur sel tumbuhan. Hal ini sesuai
dengan teori yang telah dipaparkan dalam tabel dasar teori.
Setelah praktikum selesai, mikroskop juga memerlukan pemeliharaan yang cermat. Mikroskop harus diangkat dan dibawa dalam
keadaan tegak, dengan satu tangan memegang
erat-erat lengan mikroskop dan tangan lainnya menyangga mikroskop pada kakinya.
Apabila tabung mikroskop perlu
dicondongkan letaknya, maka hal ini dilakukan dengan menggerakkan
lengannya pada engsel inklinasi sebagai titik putar. Setelah pekerjaan selesai maka mikroskop harus ditegakkan kembali.
Pada akhir praktikum, usahakan obyektif lemah
terdapat di bawah okuler. Aturlah kedudukan tabung sehingga ujung obyektif lemah kira-kira 1 cm di atas meja
obyek. Begitu pula jepitan harus disusun di
atas meja obyek sehingga tidak ada bagian yang menonjol ke luar dari sisi meja. Matikan lampu mikroskop
dengan menekan tombol switch off.
Gulunglah kabel mikroskop dengan hati-hati. Kembalikanlah mikroskop ke dalam
tempat penyimpanannya. Bersihkanlah semua
gelas obyek dan gelas penutup.
VII.PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari
percobaan yang sudah dilakukan dapat di simpulkan bahwa:
a.
Mikroskop adalah alat untuk memperoleh bayangan yang besar dari benda yang kecil yang tidak
terlihat oleh mata, Adapun komponen-komponennya: Lensa Okuler, tabung mikroskop, revolver, lengan
mikroskop, lensa obyektif, meja benda, penjepit, lensa kondensor, diafragma, makrometer
(pengatur kasar), mikrometer (pengatur lambat). reflektor (terdiri dari cermin
datar dan cermin cekung),kaki mikroskop.
Mikroskop sebaiknya digunakan
dengan sehati-hati mungkin supaya didapat hasil pengamatan yang maksimal dan
supaya tidak terjadi kerusakan pada mikroskop.
b.
Cara menyiapkan bahan bahan yang akan
diamati dibawah mikroskop: meletakkan obyek diatas kaca preparat dan ditetesi
dengan sedikit air, kemudian ditutup dengan kaca penutup dan usahakan tidak ada
gelembung setelah obyek ditutup dengan kaca penutup.
c.
Stuktur sel hewan dan sel tumbuhan memiliki banyak
persamaan namun memiliki beberapa perbedaan pula. Dalam praktikum kali ini
perbedaan yang tampak adalah sel hewan memiliki membran sel namun sel tumbuhan tidak
memiliki membran sel. Dan sel tumbuhan memiliki dinding sel sedangkan sel hewan
tidak memiliki dinding sel.
2.
Saran
Pada saat melakukan praktikum, sebaiknya praktikan lebih memperhatikan
petunjuk dari asdos, supaya praktikum berjalan dengan lancar dan dapat
menggunakan waktu semaksimal mungkin.
DAFTAR
PUSTAKA
Tim Dosen Pembina. 2013. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar.
Jember: Universitas Jember
Sutanto, Agus.2007. Mikroskop dan Penggunaanya. Jakarata: PT Gelora Aksara Pratama
Sososilo, dkk. 1986. Buku Materi
Pokok 1(Sel Sebagai Unit Terkecil Tubuh Organisme).Jakarta: Universitas
Terbuka
Campbell, Neil A, Reece Jane B. 2008. Biologi (Edisi Delapan Jilid 1).
Jakarta: Erlangga
Anonim.2008. Pengertian Mikroskop dan Pembentukan bayangan
Pada Mikroskop. Diakses
pada tanggal 26 Maret 2013, dari http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2336946-pengertian-mikroskop-dan-pembentukan-bayangan/
Anonim. 2012. Perbedaan Struktur Sel Hewan dan Sel tumbuhan.
Diakses pada tanggal 29 Maret 2013, dari http://www.artikelbiologi.com/2012/08/perbedaan-struktur-sel-tumbuhan-dan.html
0 komentar:
Posting Komentar